Nukilan.id – Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkap ada perusahaan migas raksasa yang akan melirik investasi di dalam negeri. Ia mengaku telah melakukan komunikasi.
Dwi menyebut setidaknya ada dua perusahaan yang akan melakukan investasi. Salah satunya, Total Oil yang diketahui sempat hengkang dari tanah air.
Selain Total Oil, ada perusahaan minyak asal Norwegia, Equinor yang juga disebut berminat investasi. Ini berkaitan dengan besarnya potensi lifting minyak di beberapa wilayah kerja (WK).
“Kita sudah ada komunikasi dengan Total, dengan Equinor. Kita sudah komunikasi, jadi tinggal tunggu saja nanti, kita berharap Total benar-benar masuk sini,” kata dia kepada wartawan di Jakarta Conventiom Center, Rabu (27/7/2022) kemarin.
Kendati begitu, ia belum menjamin dua perusahaan ini akan masuk dalam proses lelang tahap I. Diketahui, SKK Migas akan membuka proses lelang dalam waktu dekat.
“InsyaaAllah, mudah-mudahan kita harapkan (masuk di Lelang Tahap I),” ujarnya.
Dwi mengungkapkan perusahaan besar itu tertarik dengan adanya potensi migas di blok Andaman di utara Aceh. Ia pernah mengungkap kalau blok Andaman ini bisa menjadi penghasil minyak terbesar.
Ia menyebut, telah ada proses pengeboran di Andaman I, prosesnya masih akan berjalan hingga 1-2 bulan kedepan. Sementara potensi Andaman II juga tak ketinggalan yang disebut mampu memberikan kontribusi besar.
“Justru mereka mulai tertarik lagi (untuk eksplorasi), kita sebut (Andaman) sebagai opener player yang membuka gairah orang untuk investasi di Indonesia,” ujarnya.
Selain ketertarikan investor ke Andaman Aceh, Dwi mengungkap perusahaan kakap asal Inggris, BP juga berminat menanamkan modal ke WK North Bali.
Terpisah, Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi sinyal serupa. Bahwa, ada perusahaan asing yang akan masuk untuk mengeksplorasi potensi migas dalam negeri.
Ia menyebut, ini menyasar wilayah kerja konvensional maupun non konvensional. Meski, ia tak merinci perusahaan maupun lokasinya.
“Ya, ini sudah ada komunikasi baik dengan kita dan dia juga keliatan keinginannya untuk masuk di indonesia bukan di non konvensional saja tapi mereka minat juga di konvensional, ini kita jaga-jaga,” ungkapnya.
“Potensi wilayah kerja (eksplorasi) cekungan, tapi sekarang sudah mulai bergerak, kemarin di wilayah Andaman sudah, kemudian nanti tahun depan kita juga akan lihat potensi Rokan dengan non konvensional,” terangnya.[]
Sumber: Liputan6.com