Sunday, April 28, 2024

Timphan Penganan Legendaris Aceh Disajikan saat Hari Raya

Nukilan.id – Kue timphan, penganan legendaris dari Kota Serambi Mekkah. Kue timphan dibuat dengan berbagai varian isi, seperti parutan kelapa atau srikaya. Kue ini termasuk salah satu makanan tradisional yang terkenal di Aceh dan sering disajikan saat hari raya Idul Fitri.

Jika dilihat sepintas, tampilannya sangat mirip dengan lontong. Namun, pada kue timphan daun yang digunakan untuk membungkus adalah daun pisang bagian pucuk. Bahan utama kue timphan terbuat dari campuran ketan dan pisang. Paduan dari dua bahan inilah yang menghasilkan perpaduan rasa manis gurih nan unik pada kue timphan.

Kue timphan biasanya disajikan pada saat hari raya atau hari besar tertentu. Jadi, tidak heran apabila menjelang hari raya akan ada banyak orang yang menjajakan kudapan ini. Selain sebagai sajian hari raya, ternyata kue ini juga sering dipilih sebagai oleh-oleh khas Aceh, lho.

Hal menarik lainnya adalah resepnya yang diwariskan secara turun-temurun pada garis darah perempuan Aceh. Jadi, hampir seluruh keluarga yang memiliki garis keturunan perempuan dapat membuat masakan ini.

Kalau orang Aceh sendiri banyak yang mengatakan bahwa menurunkan resep ini supaya tradisi tetap terjaga. Selain itu, kue timphan juga digunakan sebagai wadah dan jalan komunikasi antara perempuan Aceh.

Jadi, bukan hanya sekadar mengajarkan cara pembuatan kue timphan saja, namun perempuan Aceh juga akan saling bercakap dan saling berbagi pengalaman atau hal apapun, sehingga terbentuk tali silaturahmi yang erat di antara mereka.

Bahan baku yang harus disediakan adalah tepung ketan, pisang raja, gula, telur ayam kampung, kelapa, minyak goreng dan pucuk daun pisang sebagai pembungkus. Cara membuatnya nggak rumit kok, namun memerlukan waktu yang cukup lama. Ibaratnya kalau membuat kue timpan ini setelah waktu Isya akan selesai mendekati waktu Subuh.

Dalam proses pembuatannya, pertama harus membuat adonan ketan dan pisang terlebih dahulu. Lalu, tambahkan gula serta garam sedikit demi sedikit dan aduk perlahan hingga matang. Setelah itu, dinginkan beberapa saat dan digulung menjadi satu.

Setelah pembuatan adonan telah selesai, dilanjutkan membuat isi kue timphan, biasanya terbuat dari parutan kelapa, srikaya atau bisa juga potongan nangka.

Kemudian lanjut ke tahap pembukusan. Daun pisang dibentangkan di atas talenan dan taruh satu sendok adonan ketan di atasnya. Lalu beri isi Kue Timphan secukupnya dan gulung dengan daun pisang.

Biasanya orang Aceh menggunakan periuk dari tanah liat yang diberi sekat dengan lubang-lubang seperti saringan untuk mengukus kue timphan tersebut. Penggunaan alat untuk merebus juga akan berpengaruh pada rasa dan tekstur kue timphan nantinya.

Menurut banyak orang yang sudah mencobanya, hasil akhir kue timphan yang menggunakan periuk tanah liat lebih enak dibandingkan dengan panci alumunium atau stainless steel. [validnews.id]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img