Nukilan.id – Dinas Sosial Aceh melalui Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Zulkarnain SKM, M.Kes mengatakan, ada pemulangan Tiga Nelayan Aceh yang terdampar di Laut Malaysia tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang Aceh Besar, Kamis (6/01/2022).
“Hal ini diakibatkan perahu Nelayan diterjang oleh ombak besar dilautan sehingga menyebabkan perahu tersebut pecah menjadi dua bagian dan ke tiga nelayan terdampar dilaut Klang, Malaysia dengan menggunakan gallon air untuk bertahan hidup,” kata Zulkarnain kepada Nukilan.id di Banda Aceh, Jumat (7/01/2022).
Saat tiba dibandara, nelayan tersebut menceritakan, berangkat melaut dimulai pada malam Sabtu (11/12/2021). Keesokan harinya cuaca menjadi buruk sehingga menyebabkan angin kencang, ombak besar dan langsung menghantam perahu yang yang kami naiki untuk menangkap ikan.
Diterjangnya oleh ombak besar menyebabkan perahu pecah menjadi dua bagian, dan mereka langsung menggunakan gallon air untuk bertahan hidup selama 15 jam sampai mereka diselamatkan oleh kapal container MV. Kota Singa,” jelas Zulkarnain.
Lanjutnya, Pada Minggu, (12/12/21, kapal container MV. Kota Singa asal Singapura sedang dalam perjalanan menuju Westport, Klang, Malaysia, melihat ada tiga nelayan yang terapung diatas gallon air, langsung diselamatkan.
“Saat ditemukan, ke tiga nelayan terapung ditengah laut dengan berpegangan pada sebuah gallon kosong, dan ketiganya itu adalah nelayan Indonesia dari Aceh, tutur Awak kapal Kontainer,” sebut Zulkarnain menurut informasi yang di terima dari KBRI.
Ke tiga nelayan langsung dibawa ke Westport, Klang, Malaysia untuk penanganan lebih lanjut dan selanjutnya berkoordinasi dengan Satgas Perlindungan KBRI Kuala Lumpur.
Tanggal 15/12/2021, Tim Satgas Perlindungan KBRI Kuala Lumpur melakukan kunjungan ke atas kapal MV. Kota Singa sekaligus menyampaikan dokumen Surat Laksana Perjalanan Paspor (SPLP) sebagai identitas diri sementara bagi ke tiga nelayan.
Tanggal 25/12/2021, ke-3 nelayan tersebut dipulangkan ke Indonesia dari bandara KLIA. Malaysia menuju Jakarta dan dikarantina selama 10 (sepuluh) hari di Wisma Nagrak.
Adapun ke tiga nelayan tersebut berasal dari kabupaten Aceh Tamiang yang bernama, Hendra Syahputra, Musliadi dan Prasetyo.
Tanggal 6/01/2022, ke-3 nelayan tersebut dipulangkan ke Aceh dari Jakarta pukul 11.55 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia dan akan dipulangkan ke Kabupaten asal mereka,”tuturnya.[Irfan]