NUKILAN.id | Banda Aceh – Temuan cadangan gas raksasa di Laut Andaman, lepas pantai Aceh, menjadi sorotan nasional. Penemuan tersebut mencakup Blok Andaman II dan South Andaman, termasuk sumur Timpan-1 di Blok Andaman II yang dioperasikan oleh Premier Oil dengan estimasi cadangan mencapai 5,5 triliun kaki kubik (TCF).
Penemuan ini disebut sebagai “giant discovery” atau temuan raksasa, yang berpotensi besar meningkatkan ketahanan energi nasional.
Seorang praktisi hulu migas, Azhari Idris, dalam sebuah podcast di SagoeTv, mengungkapkan beberapa strategi penting dalam mengelola cadangan migas raksasa ini agar efisien dan berkelanjutan. Menurutnya, industri migas memiliki kondisi spesifik yang memerlukan manajemen risiko yang baik.
“Ada risiko-risiko yang cukup tinggi, sehingga perusahaan diminta untuk memiliki tata kelola manajemen keselamatan yang bagus dan modal yang cukup,” ujar Azhari dikutip Nukilan.id, Jumat (7/6/2024).
Azhari menekankan pentingnya persiapan sejak dini oleh pemerintah, termasuk dalam hal pengelolaan dan keuangan. Ia juga menyoroti bahwa pemerintah perlu memasukkan aspek-aspek manajemen ini dalam daftar kebijakan yang diinginkan, sehingga bisa dipersiapkan dengan baik.
“Hal-hal seperti ini bisa diajarkan dan dipersiapkan dari sekarang. Tidak ada alasan untuk mengatakan kami tidak diajari atau tidak diberi tahu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Azhari mengingatkan agar tidak terlena dengan kesibukan lainnya, seperti persiapan politik, yang bisa menghambat upaya pengelolaan migas. “Konsep itu harus ada dari sekarang. Jika tidak ada persiapan, kita tidak bisa mengeluh bahwa pemerintah tidak peduli,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa Aceh adalah provinsi yang sangat penting bagi kepentingan Republik Indonesia.
“Pemerintah Indonesia pasti akan melihat Aceh sebagai bagian penting jika kita melakukan persiapan yang baik. Ini adalah kesempatan besar yang harus dimanfaatkan dengan maksimal,” tutupnya.
Dengan temuan ini, diharapkan Indonesia dapat memaksimalkan potensi sumber daya alamnya, sekaligus memperkuat posisi Aceh sebagai daerah strategis dalam peta energi nasional.
Reporter: Akil Rahmatillah