Nukilan.id – Elektabilitas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin cemerlang. Terbukti, AHY masuk dalam urutan ke-2 Calon Presiden (Capres) terkuat elektabilitasnya hasil survei terbaru Centre For Indonesia Strategic Action (CISA) terkait elektabilitas tokoh maupun parpol menuju Pemilu tahun 2024 terproyeksikan jika Pilpres dan Pileg dilakukan hari ini.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa dalam keterangannya kepada Nukilan.id, Sabtu (4/9/2021).
āDi posisi kedua masih dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terus menunjukkan konsistensi kenaikan elektabilitasnya dengan meraup 16,83 persen,ā kata Herry.
Selain AHY, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar justru menunjukkan peningkatan elektabilitas yang signifikan. Sedangkan Ketua Umum Gerindra yang kini menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengalami penurunan.
āPrabowo Subianto justru menunjukkan penurunan elektabilitas dari bulan Mei 2021 dan hanya mendapatkan 10,08 persen. Sedangkan Airlangga Hartarto justru menunjukkan peningkatan signifikan dan meraih 7,58 persen disusul Ridwan Kamil 5,92 persen, Sandiaga Uno 5,08 persen, Muhaimin Iskandar 5 persen, Puan Maharani 3,67 persen serta yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab sebanyak 12,17 persen,ā terang Herry.
Disisi lain, untuk peringkat Partai Politik (Parpol), Partai Demokrat juga ikut melejit ke peringkat kedua besar partai dengan elektabilitas tertinggi dan meraih 18,75 persen. Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini masih mendominasi peta elektoral parpol di Indonesia. PDI-Perjuangan justru menunjukkan kenaikan elektabilitas sejak survei sebelumnya dan mendapatkan 24,58 persen.
“Hal yang sama juga menguatkan kembali Partai Golkar di posisi ketiga yang meraup 14,25 persen serta Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 10,67 persen,ā jelas Herry.
Herry juga menyampaikan bahwa, Survei yang melakukan wawancara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan antara surveyor dan responden kembali menempatkan Gerindra dan Nasdem tidak berada di posisi 5 (lima) besar serta adanya penguatan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membuat PAN dan PPP tetap berada di posisi terakhir.
āGerindra mengalami penurunan dan mendapatkan 7,25 persen sedangkan PKS kembali konsisten menguat di angka 9,33 persen serta Nasdem harus puas karena hanya mendapatkan 5,33 persen. Di posisi terakhir, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 3,75 persen dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) sebesar 2,92 persen.Ā Namun masih terdapat 3,17 persen masyarakat yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab,ā pungkasnya. []