Sudah Seminggu Trans Koetaradja Tak Beroperasi, Warga Harapkan Solusi Cepat

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Sejak seminggu terakhir, Bus Trans Koetaradja tak lagi melintas di jalan-jalan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mengatakan bahwa penghentian sementara ini disebabkan oleh berakhirnya masa kontrak kerja layanan tersebut pada 31 Desember 2024.

Teuku Faisal menyatakan, proses pengadaan kontrak kerja baru sedang dalam tahap pengerjaan. Meski belum dapat memastikan kapan layanan ini akan kembali beroperasi, ia menegaskan bahwa Dinas Perhubungan berupaya mempercepat proses tersebut.

“Insya Allah segera setelah kontrak baru ditandatangani, layanan akan beroperasi kembali pada tahun anggaran 2025,” katanya.

Trans Koetaradja, yang mulai beroperasi pada 2016 dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), telah menjadi pilihan transportasi gratis bagi masyarakat Aceh. Bus ini memainkan peran penting dalam mempermudah mobilitas masyarakat serta mengurangi kemacetan di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.

“Selain membantu mengurangi kemacetan, layanan ini juga meringankan beban biaya transportasi harian,” tambah Teuku Faisal.

Ia berharap layanan Trans Koetaradja dapat terus memberikan manfaat yang optimal bagi warga. Selama masa penghentian operasi, sebanyak 59 armada bus Trans Koetaradja menjalani pengecekan teknis untuk memastikan seluruh kendaraan dalam kondisi layak jalan saat kembali dioperasikan.

Bus Trans Koetaradja, yang selama ini menjadi solusi transportasi gratis bagi mahasiswa dan pekerja harian, kini hanya terparkir di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Angkutan Massal Trans Koetaradja dekat Terminal Tipe A Batoh, Banda Aceh. Layanan dihentikan sementara sambil menunggu kejelasan kontrak baru yang akan menentukan operasional selanjutnya.

Penghentian ini menimbulkan keresahan di kalangan pengguna setia. Rian, seorang mahasiswa di Banda Aceh, mengaku sangat bergantung pada Trans Koetaradja untuk beraktivitas sehari-hari.

“Biasanya saya naik bus ini untuk pergi ke kampus. Kalau harus pakai angkutan lain, biayanya lebih mahal,” ujarnya saat diwawancarai oleh Nukilan.id, Selasa (7/1/2025).

Rian berharap pemerintah segera mempercepat proses pengadaan kontrak agar layanan bisa kembali beroperasi. Ia juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas ke depan.

“Kalau bisa, rutenya diperluas dan jadwal keberangkatannya lebih tepat waktu,” tambahnya.

Akibat penghentian ini, banyak pengguna harus mencari alternatif transportasi yang tidak hanya lebih mahal, tetapi juga memakan waktu lebih lama.

“Layanan seperti Trans Koetaradja sangat dibutuhkan di Banda Aceh. Semoga segera ada solusi, dan bus bisa kembali beroperasi,” harap Rian.

Penghentian sementara Trans Koetaradja mengingatkan akan pentingnya transportasi publik yang andal dan berkelanjutan bagi masyarakat perkotaan. Publik kini menanti langkah cepat pemerintah Aceh untuk memastikan layanan bus tersebut segera kembali melayani kebutuhan mobilitas warga. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News