Soal Adat Lamaran yang Kian Menyimpang, Dr. Masrizal: Kearifan Lokal Harus Diperkuat Kembali

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Sosiolog Aceh, Dr. Masrizal, mengingatkan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga dan memperkuat struktur sosial masyarakat. Hal ini disampaikan menyusul sorotan Bupati Aceh Besar, Muharram Idris atau yang akrab disapa Syech Muharram, terkait maraknya praktik adat lamaran atau pertunangan yang menampilkan pasangan calon pengantin duduk bersanding di pelaminan sebelum sah secara agama.

Menurut Dr. Masrizal, praktik tersebut tidak hanya menyalahi nilai-nilai adat dan agama, tetapi juga menunjukkan terjadinya pergeseran makna dalam prosesi pernikahan yang sakral.

“Dalam konteks Aceh, pernikahan bukan hanya urusan individu antara laki-laki dan perempuan. Lebih dari itu, pernikahan memperkuat struktur sosial, norma, dan tradisi masyarakat,” ungkapnya saat diwawancarai oleh Nukilan.id pada Selasa (13/5/2025).

Ia menekankan bahwa pernikahan dalam adat Aceh memiliki dimensi yang jauh lebih luas dari sekadar penyatuan dua insan. Pernikahan merupakan ruang pewarisan nilai dan penanaman pemahaman terhadap budaya lokal.

“Kearifan lokal yang melekat pada proses pernikahan sangat memengaruhi seluruh rangkaian prosesi, termasuk bagaimana calon pengantin diberikan pengetahuan dan pemahaman akan nilai-nilai adat dan agama,” lanjutnya.

Untuk menjaga nilai-nilai tersebut, Sekjen ISI Aceh tersebut menilai perlu adanya kolaborasi antara lembaga-lembaga yang memiliki peran strategis di masyarakat, khususnya pada tingkat kecamatan.

“Kehadiran Kantor Urusan Agama (KUA) di setiap kecamatan sangat penting dalam memberikan edukasi ini. Ditambah lagi peran Majelis Adat Aceh (MAA) dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) di tingkat kecamatan juga sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Ia percaya bahwa sinergi antarlembaga ini bukan hanya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai adat dan agama, tetapi juga menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi perubahan sosial yang bisa menggerus identitas lokal.

“Kolaborasi mereka menjadi kekuatan untuk menjaga struktur sosial dan budaya masyarakat Aceh,” tutup Kabid Agama dan Sosial Budaya FKPT Aceh tersebut. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News