Nukilan.id – Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry gelar diskusi ilmiah refleksi tahun 2021 tentang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh, di ruang Teater FSH UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Selasa (21/12/2021).
Diskusi tersebut mengusung tema “Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh serta sinergisitas mahasiswa/i dan semua komponen bersama Pemerintah Aceh di tahun 2022 untuk Aceh yang sejahtera dan bermartabat”.
Kegiatan diskusi ilmiah ini dibuka oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah diwakili Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh, Amirullah, SE., M.Si. Ak.
Adapun Pemateri yang dihadirkan adalah H. Muhammad Nasir Djamil S.Ag., M.Si. (Anggota Komisi III DPRI RI), Dadan Supriadi S.ST., M.Si (Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Aceh), Prof. Eka Sri Mulyani, Ma., Ph.D (Guru besar UIN Ar-Raniry), dan Dr. Amri, SE., M.Si. (Pakar Ekonomi).
Ketua SEMA FSH UIN Ar-Raniry, Alviansyah Rambe, menyampaikan, dengan ada kegiatan diskusi ilmiah ini pihaknya berharap penuh kepada Organisasi Mahasiswa Kampus dan Muda/i Aceh serta komponen-komponen lain untuk dapat saling bersinergi bersama Pemerintah Aceh untuk bersama-sama maju mewujudkan Aceh yang sejahtera dan bermartabat.
Pada kegiatan ini, pemateri pertama Dadan Supriadi S.ST., M.Si menjelaskan, menurut data statistik 37% Masyarakat Aceh berprofesi sebagai petani, dan masyarakat miskin juga berasal dari kalangan petani, sehingga bisa kita simpulkan bahwa kebijakan kita belum tepat sasaran karna belum berhasil mensejahterakan petani.
Pemateri kedua Prof. Eka Sri Mulyani, MA., Ph.D menyampaikan materi memberi penekanan pada peran penting mahasiswa dan akademisi serta komponen lainnya dalam proses mensejahteraan rakyat Aceh.
Pemateri ketiga, Dr. Amri, SE., M.Si. sebagai pakar ekonomi menjelaskan, kemiskinan dari sudut pandang ekonomi, bahwa pengelolaan keuangan Provinsi Aceh masih kurang baik.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya Sisa Lebih Pembiayaa Anggaran (SiLPA) Aceh tahun 2020 mencapai Rp. 3.96 Triliun.
“Fakta ini sangat disayangkan, dengan tunjangan Otonomi Khusus yang tinggi pemerintah Aceh tidak bisa memaksimalkan penggunaannya untuk kesejahteraan masyarakat Aceh,” ungkapnya.
Dan pemateri terakhir H. Muhammad Nasir Djamil S.Ag., M.Si tentang “menekankan pada pentingnya pola kepemimpinan dalam pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Aceh adalah provinsi istimewa, jika dipadukan dengan pola kepemimpinan yang tepat maka akan terbentuk suatu pemerintahan yang baik yang bisa mewujudkan kesejahteraan bagi Masyarakat Aceh”.
Ketua panitia, Farah Fitriani, juga menyampaikan, acara Kegiatan Diskusi Ilmiah ini dihadiri oleh kurang lebih 80 mahasiswa yang merupakan para pimpinan lembaga ormawa kampus Se-Aceh. Kegiatan ini dipandu oleh moderator T. Mashur Nasni, SKM., M.Sc (Med) yg jg beliau selaku Mediator.
Kegiatan Diskusi Ilmiah ini juga bertujuan untuk mengetahui pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Tahun 2021 disisi lain mencari solusi permasalahan yang menjadi hambatan dalam melaksanakan pembangunan dan kesejahteraan Masyarakat Aceh dalam mewujudkan keadilan dan kemakmuran serta meningkatkan rasa solidaritas antar pemerintah dan mahasiswa serta komponen lainnya untuk dapat saling bersinergi.
Diskusi juga dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes), dengan setiap peserta yang wajib memakai masker.
Closing Statment dari, T. Mashur Nasni, SKM., M.Sc (Med) selaku Moderator acara tersebut. “Mari kedepankan diskusi untuk mencari solusi dari setiap hal-hal yang masih belum berjalan dengan baik dan benar”.
Harapannya, diskusi ini dapat menawarkan solusi bagi Pemerintah Aceh dan Ormawa Se Aceh serta komponen lainnya untuk bisa lebih terkontrol dan terstruktur dalam melaksanakan program kerja masing-masing kedepannya dan menemukan jawaban serta rekomendasi untuk mengeksekusi kinerja pada tahun yang akan datang.
“Melalui kegiatan diskusi ilmiah ini, mari wujudkan bersama Aceh yang sejahtera dan bermartabat,” tutupnya.
Reporter: Hadiansyah