Nukilan.id | Banda Aceh – Ketika ibu menjalani kehamilan, bukan hanya peran ibu yang penting dalam menjaga kesehatan bayi dalam kandungan. Peran ayah menjadi salah satu hal yang tidak kalah penting dalam proses tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Tidak hanya memerlukan rutin pemeriksaan pada dokter kandungan, bayi dalam kandungan juga memerlukan perhatian ayah sejak dalam kandungan.
Menanggapi hal tersebut, Jamilatus Sa’diyah atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mila, seorang Bidan dan Praktisi Prenatal dan Postnatal Yoga, Pilates dan Hypnobirthing mengatakan, meski seorang ayah tidak mengandung, bukan berarti bayi tidak merasakan apa yang ayah rasakan. Ayah tidak punya rahim, tidak bisa mengandung, terus dari mana bayi itu bisa merasakan hangatnya cinta seorang ayah? Ada yang namanya bounding atau ikatan batin, di situ ada sperma, kromosom, DNA, dan gen.
Oleh sebab itu, sebutnya lagi bayi itu bisa merasakan apa yang dirasakan apa yang dirasakan oleh kedua orang tuanya. Memang orang tua perlu menyehatkan bayi dari segi fisik, tetapi emosi mentalnya tetap diperhatikan, seperti kecanduan games atau pornografi nantinya. Padahal, ini bisa dicegah sejak dalam kandungan. Jadi, jangan heran jika generasi-generasi yang hadir ke depannya akan cerdas-cerdas. Namun, bisa saja banyak yang cerdas, tetapi kejahatan, konflik, atau peperangan akan juga merebak di mana-mana.
“Proses pembinaan gampang sekali dilakukan, yaitu memberikan cinta atau kasih sayang sejak dalam kandungan dan itu penting,” ucapnya dalam kanal youtube Nikita Willy Official yang dikutip Nukilan.id, Sabtu (3/8/2024).
Ia juga menyampaikan, cinta itu juga berasal dari ayah, hal yang dilakukan bisa mengajak janin berbicara, artinya seorang ayah bisa berkomunikasi dengan janin. Jadi, si ayah juga tahu teknik-teknik menyamankan, salah satunya menstimulasi hormon endorfin. Hormon endorfin adalah hormon antinyeri atau morfin alami yang sebenarnya ada di tubuh perempuan. Ada dua hormon yang penting dan bisa dibantu oleh ayah, yakni oksitosin dan endorfin.
Oksitosin ini merupakan hormon cinta yang biasanya tinggi di dalam tiga kehidupan diantaranya melahirkan, menyusui, dan berhubungan seksual. Ketiga hal tersebut tugasnya meng-ejection, saat lahiran dia ejection bayi, saat menyusui ejection ASI, bahkan saat berhubungan dia ejection sperma. Jika dilihat dari sirklus berhubungan seksual, apa yang dibutuhkan? Oksitosin ibu bisa dengan cara berpelukan, berciuman, atau berhubungan masih boleh saat kontraksi karena dapat meningkatkan oksitosin.
Jadi, ketika dalam ruang bersalin, taroh handphone-nya dan katakan pada ibu yang melahirkan “I love u and thank u for everything” Ini merupakan oksitosin terbaik. Endorfin juga bisa disimulasikan dengan memijat ketik ibu sedang melahirkan. Intinya, mengobrol sama bayi sangat diperlukan karena dia bisa mendengarkan dan ikut mendoakan apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya. Jadi, jangan menganggap bayi itu tidak mengerti apa-apa. Ada yang namanya indera pendengaran dan sudah mulai aktif di usia kehamilan 20 minggu. Bahkan, bayi sudah bisa membedakan mana suara mama dan papanya.
“Sebenarnya, hal tersebut juga bisa menstimulasikan kecerdasan, mulai dari bahasa, ikatan batin, dan lainnya, dari jarak jauh sekali pun,” pungkasnya.
Reporter : Auliana Rizky