NUKILAN.id | Jakarta – Dalam rangka peringatan satu tahun wafatnya Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto (1947-2023), buku memoar bertajuk “Berenang di Segara Kuntoro: Analekta Memoar” resmi diluncurkan di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024). Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh besar, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), serta Wapres ke-11 Boediono.
Buku ini mengisahkan perjalanan hidup, pemikiran, serta nilai-nilai yang dijunjung Kuntoro, yang dikenal sebagai mantan Menteri Pertambangan dan Energi sekaligus Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh pasca-tsunami 2004. Kuntoro wafat pada 2023 di usia 76 tahun.
Dalam simbolisasi peluncuran, SBY didampingi JK dan Boediono menyerahkan buku tersebut kepada keluarga Kuntoro, yang diwakili oleh sang istri, Tuti, dan putra sulungnya, Adil Prananda. “Dengan ini, buku ‘Berenang di Segara Kuntoro’ resmi diluncurkan. Semoga kisah dan ajarannya terus menginspirasi,” ujar SBY.
Inisiatif dari Sahabat dan Keluarga
Buku berwarna hijau ini ditulis oleh 56 sahabat dekat Kuntoro serta dua anggota keluarganya. Pembuatan buku ini merupakan inisiatif organisasi Handai Kuntoro dan Institut Devirologi Indonesia (IDeA). Erry Riyana, salah satu inisiator sekaligus mantan pimpinan KPK, menjelaskan bahwa buku ini merupakan ajakan untuk memahami nilai-nilai hidup yang dipegang Kuntoro.
“Sebuah ajakan untuk belajar dari Kuntoro. Belajar tentang nilai-nilai seperti integritas, keberanian mengambil keputusan, menjaga kepercayaan, dan melayani dengan sepenuh hati,” tutur Erry dalam sambutannya.
SBY turut mengenang momen spesial saat Kuntoro mendapatkan apresiasi dari dunia internasional, termasuk dari mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton.
“Ada satu waktu Bill Clinton berkata kepada saya, ‘Bisa tidak saya pinjam Kuntoro?’ Saya tersenyum dan bertanya, ‘Apa maksudnya?’ Clinton menjawab, ‘Karena dia begitu hebat menangani Aceh,’” ungkap SBY.
Kuntoro, Inspirasi bagi Generasi Muda
Putra sulung Kuntoro, Adil Prananda, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan buku ini. Menurutnya, buku ini adalah penghormatan terbesar bagi sang ayah.
“Malam ini yang paling berbahagia adalah Bapak saya. Melalui buku ini, ia tahu bahwa hidupnya bermakna. Terima kasih,” ujarnya.
Peluncuran buku ini menjadi refleksi atas kiprah Kuntoro yang tak hanya dikenang sebagai pemimpin penuh integritas, tetapi juga sebagai figur yang memberikan kontribusi besar bagi Indonesia, khususnya Aceh, dalam masa-masa sulit. Buku ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengamalkan nilai-nilai kepemimpinan dan pengabdian dalam kehidupan sehari-hari.
Editor: Akil