Satpol PP dan WH Aceh Tertibkan 12 Guru Nongkrong di Warkop saat Jam Dinas

Share

NUKILAN.id | BANDA ACEH — Belum hilang dari ingatan publik soal razia 15 siswa di warung kopi pada Senin, 5 Mei 2025. Kini, pemandangan serupa kembali terulang, namun lebih mengejutkan. Kali ini, giliran para guru yang kedapatan nongkrong saat jam dinas.

Dalam operasi penegakan disiplin yang digelar pada Selasa pagi (6/5), Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Aceh kembali menemukan pelanggaran. Sebanyak 19 aparatur sipil negara (ASN) terjaring, termasuk 12 guru yang tercatat sebagai pegawai Dinas Pendidikan Aceh.

Selain itu, satu ASN dan dua tenaga kontrak dari BPSDM Aceh, satu ASN dari Dinas Kesehatan Aceh, serta dua ASN dari Dinas PUPR Kota Banda Aceh juga turut diamankan.

Beralasan Istirahat

Kepala Satpol PP dan WH Aceh, Jalaluddin SH MM, melalui Kepala Seksi Humas, Mohd Nanda Rahmana SSTP MSi, menyampaikan bahwa para pelanggar mengaku sedang memanfaatkan waktu istirahat.

Namun demikian, alasan tersebut langsung dipertanyakan.

“Apa jam istirahat guru memang layak digunakan untuk duduk santai di warkop, sementara siswa mereka juga baru saja ditertibkan karena melakukan hal serupa? Dimana keteladanan?” tegas Nanda.

Sebagai langkah pembinaan, 12 ASN langsung diberi pengarahan di lokasi razia. Sedangkan enam lainnya dibawa ke kantor Satpol PP untuk proses lebih lanjut.

Mereka diwajibkan menunjukkan KTP dan datang kembali bersama atasan masing-masing. Tujuannya adalah untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi pelanggaran serupa.

Razia Akan Berlanjut

Razia ini merupakan implementasi dari dua surat edaran penting. Pertama, Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor 800/22476 Tahun 2012 tentang Pembinaan Disiplin dan Kinerja PNS. Kedua, Surat Edaran Nomor 440/7734 Tahun 2020 yang melarang ASN dan tenaga kontrak nongkrong di warung kopi atau kafe selama jam kerja.

Pihak Satpol PP menegaskan, patroli akan terus dilanjutkan. Tak hanya menyasar siswa atau staf rendahan, penindakan juga menyentuh para guru dan pejabat.

“Kalau guru sudah tidak patuh aturan, jangan salahkan murid kalau ikut-ikutan. Disiplin harus dimulai dari atas,” tutup Nanda.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News