NUKILAN.id | Banda Aceh – Suasana Car Free Day (CFD) Banda Aceh, Minggu (1/12/2024), berbeda dari biasanya. Ribuan warga memadati kawasan ini untuk menghadiri Festival Pemenuhan Hak dan Perlindungan Perempuan & Anak Aceh yang diselenggarakan dalam rangka Perayaan Hari Ibu dan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HKTP) 2024.
Kehebohan semakin terasa dengan hadirnya musisi legendaris Aceh, Rafly Kande, sebagai bintang tamu utama. Penampilannya sukses memukau pengunjung, membawa pesan-pesan moral yang sarat makna melalui lantunan lagu-lagu etnik khas Aceh.
Di atas panggung, Rafly Kande membawakan sejumlah lagu populernya, seperti Seulanga dan Tanoh Lon Sayang. Melalui lirik dan nada syahdu, ia mengajak masyarakat untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Penyanyi yang dikenal dengan suara khasnya ini juga menyisipkan pesan tentang pentingnya menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak, sejalan dengan tema acara, Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Aceh Mulia.
Para pengunjung tampak antusias menikmati setiap momen dalam festival ini. Selain penampilan Rafly Kande, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan edukatif, seperti diskusi, workshop, dan kampanye kesadaran akan hak-hak perempuan dan anak.
“Saya sangat antusias ya, terutama ada bang Rafly, musisi favorit saya. Pesan-pesan dalam lagunya sangat menyentuh hati,” ujar Anita, salah seorang pengunjung kepada Nukilan.id, Minggu (1/12/2024).
Festival ini merupakan bagian dari program Emancipatory Mobilisation through Participation, Ownership, Women’s Engagement and Resilience (EMPOWER), yang bertujuan mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kesetaraan gender dan keadilan sosial.
Acara ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah