Nukilan.id – Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, atau akrab disapa Josh, adalah orang Indonesia yang menjadi penemu radar satelit bumi.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 25 Juni 1970, saat ini menjabat sebagai Full Professor (permanent staff) di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang.
Lain itu, ia juga didaulat sebagai profesor/dosen tamu di berbagai universitas di dunia.
Jabatan itu bukannya tanpa sebab, karena ia merupakan salah satu pemegang paten antena mikrostrip (antena berbentuk cakram berdiameter 12 sentimeter dan tebal 1,6 milimeter) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit.
Ia juga penemu circularly polarized synthetic aperture untuk pesawat nirawak (drone), small satellte, serta radar peramal cuaca 3-dimensi.
Josh juga mendirikan yayasan Pandhito Panji Foundation (PPF) yang ditujukan untuk memajukan dunia penelitian, pendidikan, dan seni rupa di Indonesia. Yayasan ini terdiri dari Pusat Penelitian Remote Sensing (RSRC), Pusat Penelitian Pendidikan (ERC), dan Pusat Penelitian Seni Rupa (ARC).
Hasil penelitian dari ketiga pusat penelitian tersebut telah banyak disebarluaskan ke masyarakat Indonesia, dan telah dilibut baik oleh media lokal maupun internasional.
Karyanya di bidang remote sensing, nyatanya telah dinikmati oleh kalangan universitas, lembaga penelitian, pemerintah daerah, hingga militer di Indonesia dan luar negeri, yang berguna untuk melakukan monitoring lingkungan dan bencana.
Secara umum, penemuannya itu menjadi penemuan paling penting dalam sistem teknologi dan komunikasi di dunia. Saat ini, penemuannya itu sudah digunakan lebih dari 118 negara di dunia.
(Sumber: Good News from Indonesia)