Wednesday, May 8, 2024

Puluhan Tahun Menunggu, Akhirnya Warga Desa Lae Sipola Dapatkan Sertifikat Tanah

Nukilan.id – Penantian panjang Warga Lae Sipola, Kecamatan Singkohor, Aceh Singkil berbuah manis. Dua Puluh tahun lebih menunggu Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah akhirnya terwujud dan rampung.

Proses penyerahan sertifikat tersebut dipimpin Kepala Kantor Pertanahan Nasional (Kakantah) Aceh Singkil, Muhamad Reza, di halaman kantor Desa Lae Sipola Rabu 8 Juni 2022.

Serah terima sertifikat tersebut juga turut dihadiri Bupati Aceh Singkil Dulmusrid, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), Aminullah dan segenap Muspika dan jajaran pemerintahan desa.

Kakantah Aceh Singkil Muhamad Reza mengatakan, Total sertifikat yang diserahkan kepada Warga Lae Sipola ini sebanyak 141 sertifikat.

141 sertifikat yang diserahkan ini adalah kegiatan tahun 2022 atas tindaklanjut dari PTSL tahun-tahun sebelumnya, sebanyak 141 bidang dan sudah dirampungkan pada 2 Maret 2022 lalu.

“Sertifikat tanah ini diberikan langsung oleh pimpinan daerah, sebagai penghormatan dan penghargaan atas produk dari Kantor Pertanahan” Ujarnya.

‌Selain di Desa Lae Sipola, jug terdapat empat desa lain yang bakal menerima sertifikat tanah gratis dari pemerintah yakni Desa Serasah, Kuta Tinggi, Kain Golong dan Gosong Telaga Timur, yang totalnya mencapai 1.100 bidang sertifikat.

“Semua sertifikat itu sudah selesai 100 persen, masyarakat tidak dipungut biaya lantaran dibiayai oleh negara.Warga cukup menyiapkan berkas yuridis, alas hak dan persyaratan lain seperti dokumen pajak dan KTP,” Kata Muhamad Reza.

Sementara itu Bupati Aceh Singkil Dulmusrid mengungkapkan proses panjang permohonan pengajuan pensertifikatan tanah warga. Pasalnya Desa Lae Sipola masuk kedalam kawasan hutan produksi konveksi (HPK) yang tak bisa disertifikatkan.

“Pemerintah daerah lalu mengusulkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melepas dan mengeluarkan kawasan ini dan setelah keluar menjadi areal pemanfaatan lain (APL) sehingga dapat disertifikatkan,” kata Dulmusrid.

Kemudian oleh pemerintah desa menindaklanjuti permohonan kepada Kantor Pertanahan. Dan akhirnya pada hari ini Kantor Pertanahan membagikan sertifikat tanah kepada warga.

Lebih lanjut Bupati berpesan kepada warga, untuk menjaga sertifikat itu dengan baik ditempat yang aman agar tidak hilang agar tidak disalahgunakan, karena itu merupakan barang yang berharga.

“Kepada bapak Kepala BPN (Kantor Pertanahan) saya titip pesan diakhir masa jabatan saya, tanah warga yang belum tersertifikat agar diproses seperti hari ini yang bapak telah lakukan,” Pesan Dulmusrid.

Sementara itu Salah seorang warga yang mendapat SHM, Asdar Sagala mengaku, sangat senang atas hadiah yang diberikan pemerintahan Bupati Dulmusrid dan Wakil Sazali diakhir masa jabatannya.

“Terima kasih kepada Bupati Aceh Singkil, kantor pertanahan, camat dan segenap perangkat desa yang telah memperjuangkan agar tanah kami untuk disertifikatkan. Penantian panjang lebih kurang 20 tahun untuk mendapatkan sertifikat tanah kebun dan rumah,” ungkapnya.

Saking senangnya, Asdar mengatakan akan menyimpan dengan baik sertifikat tersebut dan akan dipergunakan ketika suatu saat dibutuhkan.

Warga lainnya, Mada Boru Manik mengungkapkan hal yang sama. “Rasanya senang dan bahagia karena sudah lama dinanti, baru ini kami dapat sertifikat. Ini akan disimpan baik-baik dirumah,” Tutup Mada. [MediaAdvokasi]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img