Nukilan.id – Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin Indonesia) Anindya Novyan Bakrie memaparkan program kerja yang diberi nama Pro KADIN. Terdapat lima poin dalam program kerja itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Anindya dalam akun Instagramnya pada Jumat (28/5/2021). Anindya menamai program kerjanya Pro KADIN, yang diartikan Kadin profesional saling bahu membahu untuk maju, dan naik kelas bersama.
Adapun, KADIN merupakan singkatan dari lima poin program kerja yang diusung Anindya. Pertama adalah Kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) Kadin yang kuat, serta kedua adalah Agrikultur untuk ketahanan pangan.
Poin ketiga adalah Daerah berdaya dengan usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) modern sebagai unggulan. Keempat, Industrialisasi berorientasi pada konektivitas dan ekspor.
Adapun, poin kelima dari program kerjanya, Anindya menyebutkan.”Normalisasi kehidupan pascapandemi dan kemandirian nasional bidang kesehatan.”
Menurutnya, kelima poin program kerja itu memerlukan tiga instrumen, yakni kepengurusan, kesekretariatan, dan Kadin Business Solution Center. Instrumen ketiga dinilai sebagai salah satu andalan Anindya dalam mendukung pertumbuhan dunia bisnis.
Kadin Business Solution Center dinilai akan menjadi akselerator yang akan memayungi, melengkapi, serta mengakselerasi berbagai inisiatif yang sudah dilakukan Kadin. Instrumen itu pun dinilai dapat memperkuat layanan Kadin kepada pemerintah dan anggotanya.
“Ini akan kerja bahu-membahu menghasilkan tolok ukur yang jelas dalam Pro Kadin, dari segi arus investasi dan ease of doing business,” ujarnya.
Adapun, Anindya menyebut bahwa visi dan misi Ketua Kadin sebenarnya sangat sederhana, yakni membuat manfaat lebih banyak kepada anggota dan menjadi mitra strategis pemerintah yang lebih baik. Oleh karena itu, program kerja harus dapat mencapai visi dan misi itu.
Dua nama telah mengemuka dalam kontestasi 5 tahunan para pengusaha di Tanah Air dalam Kadin Indonesia. Nama yang hendak mengembangkan Kadin Indonesia adalah Anindya, Wakil Ketua Umum Kadin dan pemimpin konglomerasi Kelompok Bakrie, serta Arsjad Rasjid yang merupakan bos Grup Indika.[bisniscom/Foto: Oxfordmail]