NUKILAN.id | Banda Aceh – Kehadiran listrik kembali menyinari tanah Rencong setelah dua hari gelap gulita. PT PLN (Persero) berhasil mengembalikan pasokan listrik ke seluruh pelanggan di Provinsi Aceh setelah mengalami gangguan pada sistem kelistrikan.
“Setelah berjibaku memulihkan kondisi sistem kelistrikan yang sempat mengalami gangguan, PT PLN (Persero) berhasil menormalkan kembali 100 persen pasokan listrik yang menyuplai 1,7 juta pelanggan di Provinsi Aceh,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh, Mundhakir, dalam keterangan resminya, Jumat (7/5/2024).
Menurut Mundhakir, perjuangan untuk mengembalikan kestabilan listrik di Aceh mencapai puncaknya pada Kamis (6/6) kemarin, ketika pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Nagan Raya secara bertahap masuk ke dalam sistem interkoneksi. Masyarakat pun kembali merasakan aliran listrik dari PLTU 1 pada pukul 12.21 WIB, diikuti oleh PLTU 3 dan 4 pada pukul 15.48 WIB.
“Upaya penormalan ini melibatkan penanganan pada 120 penyulang tegangan menengah 20 kV di Aceh, yang melayani ribuan gardu distribusi dan jutaan pelanggan. Kecepatan dan dedikasi dalam penanganan ini tidak hanya memastikan pemulihan pasokan listrik, tetapi juga menjaga tingkat keselamatan dan kualitas pekerjaan yang optimal oleh petugas PLN untuk memastikan layanan kelistrikan kembali normal,” ungkap Mundhakir.
“Saat ini, kondisi kelistrikan di Aceh telah kembali normal. PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat,” tambahnya.
Sebelumnya, Aceh sempat dilanda pemadaman listrik yang berulang kali sejak Selasa (4/6) pagi hingga menjelang tengah malam. Gangguan tersebut disebabkan oleh masalah pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa-di, yang mengakibatkan jaringan transmisi SUTT 150 kV Langsa-Lhokseumawe dan Idi-Panton Labu trip.
Dampaknya terasa luas, memengaruhi berbagai pembangkit listrik seperti PLTMG Arun 1,2, PLTU Nagan 1,2,3,4, dan PLTMH Krung Isep serta Angkup, yang mengalami trip dengan total kapasitas 420,2 MW. Hal ini menyebabkan kondisi kelistrikan di sebagian besar sistem interkoneksi Aceh terganggu.
Editor: Akil Rahmatillah