NUKILAN.id | Banda Aceh — Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menegaskan pentingnya peran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh dalam menghidupkan sektor industri di wilayah tersebut. Menurutnya, kebangkitan ekonomi Aceh sangat bergantung pada kontribusi sektor swasta.
“Kadin Aceh harus dapat menghidupkan sektor industri di Aceh. Karena hanya lewat sektor swasta lah perekonomian Aceh dapat dihidupkan secara signifikan,” ujar Safrizal dalam pertemuan dengan pengurus Kadin Aceh di Banda Aceh, Selasa (7/1/2025).
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana silaturahmi tersebut juga membahas agenda Musyawarah Provinsi (Musprov) Kadin Aceh. Safrizal menyatakan, pemerintah berkomitmen mendukung iklim usaha yang kondusif dan melihat Kadin sebagai elemen kunci dalam mendorong pengembangan dunia usaha.
“Pemerintah siap untuk menyediakan fasilitas penunjang agar sektor usaha di Aceh berkembang dengan baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Safrizal menyampaikan komitmen untuk melibatkan pengusaha lokal dalam proyek-proyek pemerintah, termasuk program swasembada pangan dan pencetakan sawah yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar perusahaan-perusahaan lokal di Aceh turut dilibatkan.
Selain itu, Safrizal meminta dukungan Kadin untuk mempercepat rencana pembangunan pabrik minyak goreng di Aceh, mengingat produksi sawit yang melimpah di provinsi tersebut.
“Sudah sewajarnya Aceh memiliki pabrik minyak goreng sendiri, tanpa bergantung pada daerah lain. Dengan berkembangnya sektor industri, perekonomian Aceh tidak akan lagi hanya bertumpu pada belanja pemerintah,” katanya.
Ketua Kadin Aceh, Muhammad Iqbal, menyambut baik dukungan dari Pj Gubernur. Menurutnya, dunia usaha di Aceh saat ini menghadapi banyak tantangan, dan perhatian dari pemerintah sangat diperlukan.
“Harapan kita, pelaku usaha di Aceh bisa lebih baik dengan dukungan Pj Gubernur, karena kondisi hari ini belum lebih baik,” ujar Muhammad Iqbal.
Ia mengapresiasi upaya Safrizal dalam membangun sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk memperkuat fondasi perekonomian daerah.
Editor: Akil