NUKILAN.id | Banda Aceh – Tanggal 1 Syawal umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Idul Fitri, yang juga dikenal sebagai Hari Raya atau Lebaran. Ini merupakan perayaan penting yang menandai akhir bulan suci Ramadan, bulan puasa bagi umat Islam. Pada hari tersebut, umat Islam berkumpul untuk melaksanakan salat Idul Fitri bersama-sama, biasanya dilakukan di lapangan terbuka atau masjid-masjid besar.
Untuk mendalami makna sebenarnya dari Idul Fitri, Nukilan.id (10/04/2024) melakukan wawancara dengan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk H Muhammad Yusuf A. Wahab, yang lebih dikenal sebagai Tu Sop. Dalam perbincangan eksklusif bersama Nukilan.id, Tu Sop menjelaskan bahwa Idul Fitri bukan sekadar perayaan, melainkan saat yang sakral untuk introspeksi dan pengendalian diri.
“Ramadhan itu membentuk kita,” ujar Tu Sop, menekankan pentingnya bulan suci ini dalam melatih umat Islam untuk mengontrol selera dan emosi. Menurutnya, kemampuan ini adalah inti dari karakter manusia, yang membedakan antara kebutuhan dan keinginan semata.
Tu Sop menambahkan, “Selera yang berlebihan itu sebenarnya itu kebiasaan yang salah.”
Ia mengajak umat untuk memahami bahwa sering kali apa yang dianggap kebutuhan hanyalah selera yang dapat dikendalikan. Dengan mengontrol selera makan, minum, berbicara, dan mendengar, seseorang dapat menghindari hal-hal yang tidak penting dan merusak.
Lebih lanjut, Tu Sop menyoroti bahwa esensi ibadah seringkali tidak sepenuhnya disadari oleh umat Islam, sehingga perayaan Idul Fitri terkadang hanya dianggap sebagai seremonial tanpa pembelajaran yang berarti.
“Itulah pemahaman yang lebih dalam di dalam beram,” kata Tu Sop, mengacu pada pemahaman yang lebih mendalam tentang ibadah.
Tu Sop juga mengingatkan bahwa berpuasa bukan hanya mengenai perubahan jadwal makan dan minum, melainkan juga menjaga perilaku.
“Bertakwa itu baru terjadi apabila manusia mampu kontrol emosi,” tegasnya, merujuk pada ayat Al-Quran yang mengaitkan puasa dengan takwa.
Ulama karismatik ini juga mengajak semua umat Islam untuk mencapai esensi yang sebenarnya dari Idul Fitri, yaitu mengontrol selera dan emosi, sehingga dapat menjadi sumber kebaikan dan bukan kerusakan. Pesan Tu Sop ini menjadi renungan penting bagi umat Islam di seluruh Indonesia menjelang hari raya yang penuh berkah ini.
Reporter: AN