NUKILAN.id | Banda Aceh – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) mengirimkan surat konfirmasi kepada Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh terkait dugaan rangkap jabatan sejumlah akademisi kampus tersebut dalam struktur keanggotaan Majelis Pendidikan Aceh (MPA).
Surat tertanggal 20 Mei 2024 itu mempertanyakan keabsahan rangkap jabatan tersebut, mengingat adanya ketentuan yang melarang anggota MPA memegang posisi struktural di institusi asalnya.
Informasi yang diterima Nukilan.id, dalam surat tersebut YARA menyebutkan hasil penelitian mereka yang menunjukkan bahwa beberapa akademisi dari UIN Ar-Raniry yang terpilih sebagai anggota MPA untuk periode 2024-2029 ternyata masih memegang jabatan struktural di kampus. Dua nama yang disebutkan adalah Prof. Dr. Syahrizal Abbas, M.A. dan Dr. Ajidar Matsyah, M.A.
Prof. Dr. Syahrizal Abbas, M.A. diketahui merangkap sejumlah jabatan, yaitu sebagai Ketua Program Studi S3 Fiqih Modern UIN Ar-Raniry, Anggota Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, dan Anggota Pengawas Bank Syariah, selain sebagai Anggota MPA untuk periode 2019-2024 dan terpilih kembali untuk periode 2024-2029.
Sementara itu, Dr. Ajidar Matsyah, M.A. tercatat sebagai Wakil Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry dan juga Anggota MPA untuk periode 2019-2024 serta terpilih kembali untuk periode 2024-2029.
YARA menegaskan bahwa rangkap jabatan ini bertentangan dengan syarat keanggotaan MPA, yang tidak mengizinkan anggotanya memegang jabatan struktural di institusi asal maupun lembaga istimewa lainnya.
Dalam surat tersebut, YARA meminta klarifikasi dari Rektor UIN Ar-Raniry mengenai dua hal: apakah izin telah diberikan kepada kedua akademisi tersebut untuk mengikuti seleksi menjadi anggota MPA, dan apakah mereka masih menduduki jabatan struktural di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
YARA berharap Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh dapat memberikan jawaban atas konfirmasi tersebut secepatnya, guna memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dan menjaga integritas institusi pendidikan serta MPA.
Hingga berita ini diturunkan, pihak UIN Ar-Raniry Banda Aceh belum memberikan tanggapan resmi terkait surat konfirmasi dari YARA. Masyarakat dan kalangan akademisi kini menanti klarifikasi untuk mendapatkan kejelasan mengenai isu ini.
Reporter: Akil Rahmatillah