NUKILAN.id | Jakarta – PT Pertamina (Persero) berupaya mempercepat produksi migas nasional dengan mengoptimalkan potensi dari sumur-sumur yang selama ini belum dikelola secara optimal. Setelah sukses mengembangkan Blok Masela di Maluku, kini Pertamina menargetkan lapangan migas Andaman di Aceh sebagai proyek strategis untuk meningkatkan produksi gas bumi.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa Pertamina akan berupaya menggenjot produksi di Blok Andaman dengan menggandeng mitra-mitra strategis. “Andaman, semua kita kerja sama, kita lakukan yang terbaik,” ungkap Simon saat ditemui di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Upaya pengembangan Blok Andaman ini merupakan bagian dari fokus Pertamina untuk meningkatkan produksi energi dari potensi cadangan migas yang selama ini belum termanfaatkan, termasuk di wilayah bekas pengeboran Belanda.
Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab yang telah menemukan cadangan gas besar di South Andaman, menyatakan potensi gas di blok tersebut mencapai angka signifikan. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan rasa syukur atas kekayaan alam Indonesia, terutama dengan ditemukannya ladang gas besar di Andaman yang diproyeksikan memiliki potensi hingga 8-12 triliun kaki kubik (TCF).
“Ini merupakan kekayaan alam luar biasa. Minggu demi minggu kita terus menemukan lagi cadangan baru. Di Andaman saja potensinya mencapai 8-12 TCF,” ujar Prabowo dalam acara BNI Investor Daily Summit, Oktober lalu.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, wilayah kerja (WK) Andaman terdiri dari tiga blok utama: Andaman I yang dikelola oleh Mubadala Petroleum RSC Ltd, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd, dan Andaman III oleh Repsol Andaman B.V. Setiap blok tersebut memiliki potensi produksi rata-rata sekitar 6 TCF, menjadikannya sumber daya yang sangat strategis bagi Indonesia.
Dengan potensi cadangan gas yang begitu besar, Blok Andaman dipandang sebagai salah satu lapangan migas paling prospektif di Tanah Air. Di sisi lain, Blok Masela yang dikelola oleh Inpex Masela Ltd (65%) bersama Pertamina dan Petronas (35%) juga diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional dengan potensi cadangan gas mencapai 10,73 TCF.
Rencana masuknya Pertamina dalam pengembangan Blok Andaman memperkuat peran BUMN ini dalam mengeksplorasi potensi energi yang ada di Indonesia. Sebagai langkah lanjut, Pertamina bersama mitra akan bekerja sama untuk memastikan pengelolaan yang optimal demi mempercepat produksi gas di wilayah Andaman dan mendukung ketahanan energi nasional.
Editor: Akil