Nukilan.id – Isra Miraj adalah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah umat Islam. Di peristiwa yang terjadi pada tahun kesepuluh kenabian inilah, Allah SWT menurunkan perintah salat wajib lima waktu.
Namun seperti dikutip dari buku Kisah Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW karya Syofyan Hadi, ada tujuan lain yang tak kalah penting. Perjalanan itu seperti hadiah Allah SWT untuk nabiNya.
“Allah SWT ingin menghibur Nabi Muhammad yang memang ketika itu sedang berduka. Dalam waktu bersamaan, beliau ditinggal dua sosok yang paling dicintainya yaitu Khadijah istri Nabi SAW dan paman sekaligus pelindungnya Abu Thalib,” tulis buku tersebut.
Dikutip dari situs kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, kesedihan Nabi SAW bertambah karena hingga akhir hayatnya sang paman tak juga mengucapkan syahadat. Sosok yang sangat dicintainya itu masih mengakui kepercayaan suku Quraisy terdahulu.
Tahun kesedihan itu disebut ‘Amul Al-Huzni atau kadang ditulis ‘Amal Huzni. Selepas kepergian Abu Thalib, Nabi SAW mendapat perlindungan dari pamannya yang lain Hamzah dan Ja’far. Perlindungan ini dikarenakan perlakuan dan kekerasan kaum Quraisy yang semakin menjadi pada Nabi SAW.
Rasulullah SAW juga dikisahkan kerap tidur di Masjidil Haram untuk menenangkan diri. Sosok Khadijah sejatinya memang sangat istimewa di mata Rasul. Begitu istimewa hingga Aisyah merasa cemburu, seperti disebutkan dalam hadits ini
مَا غِرْتُ عَلَى امْرَأَةٍ مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيجَةَ وَلَقَدْ هَلَكَتْ قَبْلَ أَنْ يَتَزَوَّجَنِى بِثَلاَثِ سِنِينَ لِمَا كُنْتُ أَسْمَعُهُ يَذْكُرُهَا وَلَقَدْ أَمَرَهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يُبَشِّرَهَا بِبَيْتٍ مِنْ قَصَبٍ فِى الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ لَيَذْبَحُ الشَّاةَ ثُمَّ يُهْدِيهَا إِلَى خَلاَئِلِهَا
Artinya: “Aku tidak cemburu pada seorang wanita pun melebihi kecemburuanku pada Khadijah. Sungguh dia telah wafat tiga tahun sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku. Kecemburuanku disebabkan aku pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut-nyebut dia (Khadijah). Rabbnya pun menyuruh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberikan kabar gembira kepadanya (Khadijah) bahwa ia mendapatkan rumah di surga yang terbuat dari perhiasan. Ditambah lagi apabila beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih kambing lalu beliau akan menghadiahkan sahabat-sahabat Khadijah.” (HR Muslim).
Melalui Isra Miraj yang hingga kini masih masih mengundang rasa penasaran, Allah SWT ingin memperlihatkan tanda-tanda kebesaranNya. Nabi Muhammad diharapkan tak lagi sedih dan berduka, karena semuanya terjadi atas kuasa Allah SWT.
Terkait perintah salat, Allah SWT ingin menyampaikan solusi bagi hambaNya yang sedang kesulitan. Lewat salat, seorang muslim bisa mengadu dan memohon pertolongan atas kondisi yang sedang dialami.
“Bahwasanya salat adalah kunci dari setiap permasalahan. Disanalah sarana terbaik untuk langsung meminta pertolongan, petunjuk serta jalan keluar kepada Allah SWT,” tulis artikel dari Kemenag.
Salat sebagai penolong disebutkan dalam QS Al Baqarah ayat 45
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
Arab latin: Wasta’īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi’īn
Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.”
Peringatan Isra Miraj sejatinya menjadi momen yang tepat untuk mengingat dan mengambil hikmah dari agenda tahunan tersebut. Sekaligus momen evaluasi, misal terkait amalan salat, yang menjadi penolong manusia di dunia dan akhirat. [detik]