NUKILAN.id | Jakarta – Dunia literasi Indonesia kembali kehilangan sosok besar. Penulis legendaris asal Aceh, Iwan Gayo, berpulang pada Sabtu (28/12/2024) di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kabar duka ini pertama kali disampaikan melalui media sosial oleh Syukurfi M, seorang pegiat sosial asal Aceh, dan kemudian dikonfirmasi oleh Muchlis Gayo, saudara almarhum.
“Benar, abang saya telah berpulang di Ciputat Timur, Tangerang Selatan,” ungkap Muchlis dalam keterangannya.
H. Iwan Abu Bakar, yang lebih dikenal sebagai Iwan Gayo, lahir pada 7 November 1951 di Tekongan, Aceh Tengah. Ia merupakan anak dari pasangan Abu Bakar Bintang dan Hj. Mariamah Bona. Sebagai wartawan, editor, dan penulis, nama Iwan Gayo melekat dalam ingatan banyak orang berkat karyanya yang memperkenalkan istilah “Buku Pintar.”
Kariernya di dunia jurnalistik dimulai pada tahun 1971 sebagai korektor di sebuah surat kabar. Dua tahun berselang, ia menjadi wartawan di DPR RI sebelum sempat beralih menjadi pemandu wisata. Namun, kecintaannya pada dunia jurnalistik membawanya meraih penghargaan Adinegoro pada tahun 1981.
Nama Iwan Gayo mulai dikenal luas pada tahun 1982 lewat Buku Pintar Junior. Kesuksesan ini diikuti oleh karya-karya lainnya, seperti Buku Pintar Senior (1986), Buku Pintar Nusantara (1987), hingga Ensiklopedia Islam Internasional (2013).
Di samping karya tulisnya, Iwan Gayo juga dikenal sebagai peneliti yang melakukan perjalanan ke berbagai negara, seperti Arab Saudi, Mesir, Suriah, dan Yordania, untuk mendalami pemahaman tentang agama Islam.
Melalui deretan karyanya, Iwan Gayo telah memberikan kontribusi besar bagi dunia literasi dan pendidikan di Indonesia. Sosoknya yang penuh dedikasi akan selalu dikenang sebagai inspirasi bagi para penulis dan penerbit.
Selamat jalan, Iwan Gayo. Warisan karyamu akan terus hidup di hati pembaca.
Editor: Akil