NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan terus menggencarkan kampanye gerakan orang tua asuh stunting sebagai upaya menekan prevalensi stunting di daerah tersebut. Gerakan ini dinilai menjadi langkah strategis untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Wakil Bupati Aceh Selatan, Baital Mukadis, menyampaikan bahwa program ini relevan dan krusial dalam mendorong semangat gotong royong dalam penanganan stunting di kabupaten itu.
“Kami terus menggencarkan kampanye gerakan orang tua asuh stunting. Kampanye ini untuk mengajak masyarakat menjadi orang tua asuh dalam menekan angka stunting di Kabupaten Aceh Selatan,” kata Baital Mukadis dalam rapat koordinasi stunting di Aceh Selatan, Jumat (1/8/2025).
Ia menjelaskan, gerakan ini merupakan bentuk kepedulian nyata untuk membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin menjadi orang tua asuh, guna memberikan perhatian, bantuan gizi, dan pendampingan kepada anak-anak yang berisiko atau sudah mengalami stunting.
“Gerakan orang tua asuh cegah stunting tidak hanya mengenai bantuan materi, tetapi juga rasa kebersamaan, kepedulian, dan gotong royong. Untuk itu, kami mengajak semua menjadi orang tua asuh stunting,” ujarnya.
Baital menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam menjadikan gerakan ini sebagai lokomotif perubahan. Ia mengajak masyarakat untuk melihat inisiatif tersebut sebagai langkah awal dalam menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan berdaya saing, menuju terwujudnya Aceh Selatan yang maju dan produktif.
Ia juga menyoroti bahwa stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan anak, melainkan mencakup permasalahan gizi serta lingkungan hidup yang sehat.
“Pemerintah menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai program nasional. Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, tetapi diperlukan kolaborasi serta partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam menangani stunting,” kata Baital.
Menurutnya, stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan produktivitas bangsa. Oleh karena itu, langkah konkret diperlukan untuk mengatasi persoalan ini secara menyeluruh.
Editor: Akil