NUKILAN.id | Meulaboh – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat memastikan harga bahan pokok di Pasar Induk Bina Usaha Meulaboh, ibu kota kabupaten setempat, stabil dan mencukupi. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga di tengah perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, yang sering kali menyebabkan permintaan barang meningkat.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Azwardi, bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Marbahan dan sejumlah pejabat terkait, melakukan pemantauan langsung ke pasar tersebut pada Sabtu (19/10/2024). Dari hasil kunjungan tersebut, Azwardi memastikan bahwa pasokan bahan pokok masih aman dan harga relatif stabil.
“Alhamdulillah, seluruh bahan pokok tersedia di pasar dengan harga yang masih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Azwardi di Meulaboh.
Pantauan di lapangan menunjukkan harga-harga komoditas pokok seperti bawang merah dijual Rp35.000 per kilogram, bawang putih Rp38.000 per kilogram, dan tomat Rp9.000 per kilogram. Minyak goreng curah dihargai Rp33.000 per dua liter, sementara telur ayam dijual Rp48.000 per papan isi 30 butir. Beberapa komoditas lain seperti cabai merah besar dijual Rp25.000 per kilogram, cabai rawit Rp45.000 per kilogram, dan gula pasir Rp18.000 per kilogram.
Kendalikan Inflasi, Jaga Stabilitas Harga
Pemkab Aceh Barat melakukan pemantauan ini sebagai bagian dari upaya mengendalikan inflasi di daerah, terutama di pasar-pasar tradisional yang menjadi pusat distribusi barang kebutuhan pokok.
“Kami berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan barang pokok. Dengan langkah ini, kami berharap laju inflasi bisa ditekan,” ujar Azwardi.
Pemerintah daerah, kata dia, juga akan memperhatikan fasilitas pasar untuk mendukung kenyamanan pedagang dan pembeli. Kunjungan langsung ke pasar ini diharapkan bisa memberikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi pedagang, terutama terkait distribusi dan stabilitas harga komoditas.
Meski demikian, Azwardi mengakui ada sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti gula pasir yang naik dari Rp17.500 menjadi Rp18.000 per kilogram, serta cabai merah besar dari Rp25.000 menjadi Rp28.000 per kilogram. Namun, sebagian besar komoditas lainnya masih dalam kategori stabil.
“Kenaikan harga ini dipicu oleh cuaca buruk. Namun, dengan permintaan yang meningkat selama Maulid, seharusnya pasokan yang mencukupi bisa mencegah kenaikan harga yang lebih tajam,” jelasnya.
Stok Bahan Pokok Aman
Pemerintah daerah memastikan bahwa stok bahan pokok di pasar-pasar Aceh Barat masih dalam kondisi aman. Pemkab juga akan terus memantau distribusi barang untuk mencegah adanya potensi penimbunan atau manipulasi harga yang merugikan konsumen.
Azwardi optimistis, dengan stok yang melimpah, harga bahan pokok di Aceh Barat dapat dikendalikan.
“Kami akan terus memastikan distribusi barang berjalan lancar dan tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk menimbun atau menaikkan harga secara tidak wajar,” tegasnya.
Dampak Cuaca Buruk
Di sisi lain, Iwan, salah satu pedagang di Pasar Bina Usaha Meulaboh, mengungkapkan bahwa meskipun harga bahan pokok secara umum stabil, komoditas sayur-mayur masih terdampak oleh pasokan yang terganggu akibat cuaca buruk. Banjir di Aceh Selatan dan longsor di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara beberapa hari lalu turut memengaruhi distribusi sayuran ke Aceh Barat.
“Khusus untuk sayur mayur, pasokannya belum stabil karena pengiriman dari Medan masih terganggu akibat banjir dan longsor,” ujar Iwan.
Dengan kondisi yang ada, pemerintah daerah tetap optimistis bahwa upaya pengendalian harga dan pasokan barang pokok akan berjalan dengan baik, terutama menjelang akhir tahun yang sering kali disertai peningkatan permintaan di masyarakat.
Editor: Akil