Nukilan.id – Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI Agung Hendriadi mengungkapkan pihaknya akan bekerjasama dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertani (Persero), untuk mengamankan harga beras di tingkat petani.
Sebelumnya Kementerian Pertanian menggalakkan gerakan serap gabah petani di beberapa wilayah di Indonesia, dan digelar pertama kalinya di Kabupaten Banyuwangi oleh PT Pertani di 2021 dan selanjutnya akan dilakukan di kabupaten serta kota lainnya secara berkelanjutan.
“Kementerian Pertanian dalam hal ini bekerja sama dengan PT Pertani melakukan penyerapan gabah produksi petani kita, dan tentunya diatas HPP sehinga petani dapat menikmati keuntungan yang wajar,” ujarnya dalam keteranganya, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Mualem: Pemerintah Tak Serius Perjuangkan Pilkada Aceh 2022
Menurut Agung, kerjasama ini merupakan suatu bentuk kepedulian pemerintah terhadap stabilisasi harga gabah di tingkat petani. Diharapkan dengan kolaborasi antara Kementerian Pertanian RI dan PT Pertani dapat mensejahterakan petani dan menstabilkan harga.
“Ini adalah suatu bentuk kepedulian dan kehadiran Pemerintah merespon ketidakstabilan harga gabah di tingkat petani,” tegasnya.
Sementara itu, Agung menargetkan PT Pertani mampu menyerap gabah petani saat panen raya sekitar 300 ribu ton GKP. Mengingat, kapasitas dryer rata-ratanya adalah 30 ton per hari dengan kapasitas RMU sekitar 2 hingga 3 ton per jamnya.
“Dengan kapasitas dryer rata-rata 30 ton/hari dan kapasita RMU 2-3 ton/jam, serta peluang pasar beras yang masih terbuka lebar khususnya antar pulau ke wilayah timur Indonesia, saya yakin PT Pertani bisa menyerap gabah petani hingga 300 ribu ton,” kata Agung.
Baca juga: Malik Mahmud: Pilkada 2022, Mualem Satu-Satunya Calon Gubernur Aceh
Senada dengan Agung, Sementara itu, Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono, menjelaskan pihaknya akan mengambil gabah petani dengan harga yang potensial. Pihaknya ingin agar harga gabah petani tidak anjlok saat panen raya karena kenyataanya hasil panen gabah petani yang sudah diserap pihaknya sangat berkualitas.
“Sebagai BUMN di bidang pangan, kami ingin hadir di tengah masyarakat, khususnya petani yang intinya tidak boleh dirugikan. Ketika panen raya kita juga mengambil gabah dengan harga komersial. Petani jangan sampai merugi, kita siap untuk offtake menyerap gabah petani,” ucap Maryono
Sebagai contoh dan gambaran, untuk di Banyuwangi, pihaknya memiliki 2 lokasi Unit Pengolah Padi (UPP) yang berlokasi di Desa Kalistel Kecamatan Sempul dan di Desa Blambangan Kecamatan Muncar. Harapannya penyerapan gabah hasil panen petani dapat merata.
Baca juga: Gelar Raker, FPMPA Dukung Pemerintah Wujudkan Aceh Sejahtera
“Kami memiliki hampir 30 kantor cabang serta belasan Pabrik Unit Penggilingan Padi yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan begitu diharapkan penyerapan gabah hasil panen petani dapat merata menyerap gabah petani semaksimal mungkin sesuai kemampuan kita,” jelasnya.
Sebagai informasi sebelumnya, Presiden Joko Widodo sendiri beberapa waktu lalu sudah memutuskan untuk membatalkan impor. Keputusan ini diambil mengingat saat ini sudah memasuki musim panen.
Jokowi juga meminta beras yang dipanen oleh petani segera diserap. Untuk itu, Jokowi akan meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggarannya. “Saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog. Dan saya akan segera memerintahkan menteri keuangan agar membantu terkait anggarannya,” katanya beberapa waktu lalu. []