Nukilan.id – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Aceh berhasil menangkap AB alias TW otak pelaku atau dalang penembakan di Gampong Aneuk Glee, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy mengatakan, peran AB alias TW adalah otak pelaku atau dalang penembakan yang memberikan dana kepada pelaku 5 tersangka yang sudah ditangkap sebelumnya.
“Dengan aliran dana yang sudah kita cek, AB alias TW membelikan dua unit Handphone kepada anggotanya untuk melakukan eksekusi terhadap korban R dan M,” kata Winardy dalam konferensi pers di Aula Ditreskrimum Polda Aceh, Senin (6/6/2022).
Lebih lanjut Winardy menjelaskan, motif penembakan tersebut terjadi karena dendam, korban R sering mengganggu kegiatan atau usaha punya AB alias TW.
“Salah satu korban inisial R itu sering mengganggu usaha kilang kayu milik AB alias TW, kemudian AB alias TW memerintahkan kelima anggotanya dan satu eksekutor untuk melakukan penembakan yang telah direncanakan,” jelasnya.
Selain itu Winardy juga mengatakan target dari penembakan tersebut hanya satu orang yaitu Inisial R. Namun saat di TKP Target R bersama dengan M.
“Ini hanya satu yaitu korban R tapi karena M juga ada di TKP mereka berupaya untuk hilangkan saksi dengan cara merenggut nyawa M, M itu adalah korban ikutan,” sebutnya Winardy.
Setelah melakukan penyelidikan, tersangka AB alias TW tersebut merupakan salah satu ketua DPW Partai Lokal di Aceh. Saat ini Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Aceh masih melakukan pencarian tehadap satu Eksekutor dalam persitiwa tersebut.
“kita masih memburu satu pelaku sebagai Eksekutor, indentitas sudah kita kantongin Insya Allah dalam waktu dekat, tim penyidik di lapangan masih bekerja keras,” ujar Kabid Humas Polda Aceh
Perlu diketahui, saat ini Ditreskrimum Polda Aceh sudah menangkap satu otak pelaku atau dalang dan lima anggota. Ke lima pelaku tersebut adalah TM sebagai perencana dan penyuplai logistik, DW informan sekaligus penyuplai logistik. Selanjutnya NZ, ZD, dan MY pendamping eksekutor dan pemantau TKP.
Reporter: Reji