Omzet Menurun, Warung Yahmi Rukoh Harap Mahasiswa Aktif Kembali

Share

Nukilan.id – Selama pandemi Covid-19, banyak ruang gerak masyarakat dibatasi, mulai dari penerapan jam malam hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masayrakat (PPKM).

Kondisi tersebut berdampak pada ekonomi para pengusaha kecil.

Seperti halnya, Muhammad Yamin, pemilik warung makan “YAHMIN” di Desa Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Ia mengatakan selama pandemi Covid-19 omzetnya menurun drastis.

“Selama 3 tahun terakhir, selama pandemi Covid-19 ini kita alami kerugian, penghasilan selalu minus,” ungkap Muhammad Yamin yang akrab disapa Yahmin itu kepada Nukilan.id, Senin (13/12/2021).

Ia menjelaskan, sebelum pandemi warung nasinya dapat menghabiskan beras mencapai 4 sak sehari, namun selama pandemi atau kuren lebbig dalam 3 tahun terakhir ini, warung Yahmin hanya menghabiskan beras sebanyak 1,5 sak per hari.

“Ditambah lagi dengan bahan baku sekarang ini semakin meningkat, seperti ikan yang dulunya harda Rp 15.000/kg sekarang Rp. 30.000/kg  dan begitu juga dengan minyak goreng, dari harga Rp. 8.000/kg sekarang naik drastis menjadi Rp. 20.000/kg dan beberapa bahan baku lainnya juga naik,”  ujar Yahmin.

Selain itu, lanjutnya, pandemi Covid-19 ini juga berpengaruh terhadap aktifitas mahasiswa di kampus baik di Universitas Syiah Kuala (USK) maupun di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry. Karena, sebelum pandemi melanda Aceh, para mahasiswa inilah yang menjadi langganan tetap di warungnya itu.

“Mahasiswa USK dan UIN sampai saat ini masih diliburkan, padahal merekalah pelanggan setia kita,” jelas Yahmin.

Oleh karena itu, Yahmin berharap, pandemi Covid-19 dapat segera berakhir karena mengingat perekonomian masyarakat saat ini semakin buruk.

“Dan semoga para mahasiswa segera melakukan perkuliahan agar perekonomian masyarakat di sekitar kampus Darussalam hidup kembali.,” harapnya.

Reporter: Hadiansyah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News