NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat nilai ekspor komoditas asal Aceh pada Juni 2024 mencapai 114,83 juta USD. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 179,93 persen dibandingkan Mei 2024. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2023, nilai ekspor Aceh juga mengalami kenaikan sebesar 81,80 persen.
Data BPS Aceh mengungkapkan bahwa komoditas batubara menjadi produk ekspor utama Aceh pada Juni 2024. Sebagian besar batubara tersebut diekspor ke India dengan nilai mencapai 77,45 juta USD.
Mukhlis, seorang pemerhati ekonomi Aceh, memberikan pandangannya terkait lonjakan ekspor ini. Ia mengatakan peningkatan signifikan dalam nilai ekspor komoditas Aceh, terutama batubara menunjukkan permintaan global yang sangat tinggi.
“Ini menunjukkan dunia sangat minat terhadap produk ini (barubara), sehingga permintaan sangat tinggi. Ini tentu menjadi kabar baik bagi perekonomian Aceh, karena bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Mukhlis kepada Nukilan.id, Selasa (6/8/2024).
Namun, Mukhlis juga mengingatkan pentingnya diversifikasi komoditas ekspor. Menurutnya, ketergantungan pada satu jenis komoditas seperti batubara bisa menjadi risiko jika permintaan global tiba-tiba menurun atau harga pasar jatuh.
“Tidak baik juga bergantung pada batubara. Jika permintaan menurun harganya bsia jatuh. Oleh karena itu, Aceh perlu memperluas jenis komoditas yang diekspor untuk menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang,” tambahnya.
Selain itu, ia mengingatkan kepada pemerintah daerah dan pelaku usaha harus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk-produk lokal lainnya agar bisa bersaing di pasar internasional.
“Ini saatnya Aceh mengoptimalkan potensi komoditas lain seperti kopi, hasil laut, dan produk-produk pertanian untuk menembus pasar ekspor,” kata Mukhlis.
Dengan peningkatan nilai ekspor yang signifikan ini, diharapkan Aceh dapat terus meningkatkan daya saing produknya di pasar internasional dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah
