Nasrul Zaman: RSUDZA Seperti Puskesmas Besar di Aceh

Share

Nukilan.id – Pengamat kebijakan Publik, Dr. Nasrul Zaman menyampaikan bahwa saat ini layanan mutu kesehatan pada Rumah Sakit Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) masih harus dilakukan evalusi dan analisis kembali agar terjadi peningkatan yang lebik baik, Senin (3/4/2023).

Baca Juga: Pengamat Kebijakan Publik: Pergantian Sekda Aceh Sudah Mendesak

“Dalam lima tahun terakhir banyak hal yang harus di perbaiki oleh RSUDZA khususnya layanan kesehatan dan administrasi, misalkan ada pasien yang ingin berobat harus menunggu waktu yang lama ketika pendaftaran dan harus antri lama,” kata Dr. Nasrul Zaman saat diwawancarai oleh Nukilan.id, Senin (3/4/2023).

Ia mengatakan, bahwa setiap hal yang menjadi kendala harusnya dapat ditangani baik dalam hal pelayanan maupun pengelolaan anggaran sehingga mutu kesehatan pada RSUDZA serta melakukan komunikasi dengan berbagai pihak agar ada solusi dari permasalahan tersebut.

“Pertanyaannya apakah ruang operasinya kurang, kan anggaran pihak rumah sakit besar, kalau memang ada kendala harusnya Direktur RUDZA melaporkan ke DPRA dan minta rekomendasi penyelesaian kondisi tersebut,” ungkapnya

Nasrul menerangkan, bahwa saat ini keberadaan RSUDZA diibaratkan seperti sebuah puskesmas yang berada di Aceh dalam urusan pelayanan kesehatan karena masih terdapat beberapa hal yang menjadi masalah.

“Sudah seperti sebuah puskesmas aja, dikarenakan layanannya dan kemudian juga daftar tunggu ketika pasien ingin operasi masih menunggu waktu lama,” terangnya.

Dirinya melanjutkan, harusnya kinerja Direktur RSUDZA dalam menyelesaikan masalah pelayanan mutu pendidikan terus menjadi fokus utama.

“Harusnya sebagai pimpinan RSUDZA, penyelesaian permasalahan ini dijadikan fokus utama,”

Selanjutnya, ia menegaskan, perlunya dilakukan analisis kembali setiap pelayanan mutu kesehatan. Pertama, kualitas kinerja dari segala pihak seperti pimpinan RSUDZA, pegawai dan lainnya. Kedua, perbedaan kepentingan dari masing-masing pimpinan dan pegawai diberbagai bidang harus dihilangkan. Ketiga, setiap anggaran tidak harus digunakan secara menyeluruh denga melakukan penghematan sehingga bisa digunakan untuk investasi.

“Harusnya dilakukan penghematan oleh manajemen pihak rumah sakit sehingga anggaran besar tadi bisa digunakan buat investasi seperti beli alat medis dan sebagainya,” tegasnya. [Azril]

Baca Juga: Pengamatan dan Penelitian Persiapan Pelepasan Varietas Pala Premium Aceh Selatan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News