Nukilan.id – Meski belum mencuat ke publik, namun diketahui bahwa, Manajemen Perta Arun Gas (PAG) Lhokseumawe yang merupakan anak perusahaan Pertamina yang dimiliki BUMN dan Pemerintah Aceh saat ini sedang mengalami “goncangan distrust” atau ketidak percayaan dari para low manajemen dan karyawannya.
Hal itu disampaikan Pengamat Kebijakan Publik, Dr. Nasrul Zaman dalam keterangannya kepada Nukilan.id, Kamis (26/8/2021).
Nasrul Zaman mengungkapkan bahwa, kekisruhan tersebut dipicu dari model manajemen yang diperagakan salah satu direkturnya berkaitan dengan impelemntasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dan pola relasi yang dianggap sangat ekslusif pada karyawan warga lokal Aceh.
“Kita tidak ingin perusahaan yang sangat baik ini mengalami kemunduran capaian produksi dan kinerja hanya karena satu orang direkturnya, ini bisa berdampak pada menurunnya pendapatan keuntungan dari perusahaan dan akibatnya kontribusi deviden juga akan rendah bagi para pemegang saham (pemerintah Aceh),” ungkap Nasrul.
Oleh karena itu, Nasrul Zaman berharap kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Pertamina sebagai pemegang saham terbesar untuk segera duduk dan menyelesaikan masalah ini dan mengganti direktur tersebut dengan “Putra Aceh”.
“Ini penting dilakukan agar terjadi “transfer knowledge” secara bertahap bagi Aceh di masa mendatang untuk mampu mengelola perusahaan berteknologi tinggi ini secara mandiri,” tegasnya. []