Mitigasi Bencana dan Adaptasi Iklim: Kunci Pembangunan Berkelanjutan di Aceh

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Isu perubahan iklim dan ketahanan bencana semakin menjadi sorotan dalam agenda pembangunan di Aceh. Provinsi yang rawan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir ini perlu mempertimbangkan langkah mitigasi bencana serta adaptasi terhadap perubahan iklim sebagai prioritas utama dalam pembangunan berkelanjutan.

Hal ini diungkapkan oleh Saddam Rassanjani, Dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Syiah Kuala (USK).

“Calon pemimpin Aceh ke depan harus memasukkan visi mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim dalam setiap aspek perencanaan pembangunan,” kata Saddam kepada Nukilan.id, Sabtu (26/10/2024).

Menurutnya, perencanaan yang matang tidak hanya berfungsi melindungi masyarakat, tetapi juga menjaga keberlanjutan pembangunan agar tidak mudah terganggu oleh dampak perubahan iklim atau bencana.

“Aceh berada di wilayah yang rawan gempa bumi, tsunami, banjir, dan bencana lainnya. Perencanaan mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim adalah kunci untuk menjamin keberlanjutan pembangunan lainnya di Aceh,” ujar Saddam.

Selain itu, Saddam juga menyatakan langkah ini bukan hanya strategi bertahan, tetapi juga peluang untuk membangun infrastruktur yang lebih tangguh serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Di tengah ancaman perubahan iklim global, adaptasi dan mitigasi dinilai bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan mendesak bagi Aceh. Saddam menekankan bahwa perencanaan ini perlu melibatkan pendekatan ilmiah dan partisipasi masyarakat setempat. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News