Nuklan.id – Aceh dikenal memiliki ragam makanan dengan cita rasa khas dari rempah-rempah. Terlebih pada bulan Ramadhan, kuliner khas Aceh seolah berlomba untuk menjadi pilihan santapan berbuka puasa. Salah satunya adalah Mie Caluk, yang menjadi primadona untuk segala kalangan masyarakat.
Khususnya di kawasan Banda Aceh, Mie Caluk ini menjadi salah satu menu favorit warga saat berbuka puasa. Selama bulan Ramadhan makanan khas Pidie ini banyak dijual dipinggir jalan di wilayah Kota Banda Aceh dan tampak selalu ramai dikunjungi warga.
Selain itu, Rahmah, salah seorang pedagang mie caluk di Pasar Kopelma Darussalam mengatakan selama Bulan Ramadhan mie caluk yang dijualnya selalu laris habis diburu warga. Selain cita rasanya yang khas dan harga mie caluk ini juga sangat terjangkau, hanya dijual dengan harga Rp5000/porsi.
“Alhamdulillah, dagangan saya selalu laris manis di bulan Ramadhan. Mungkin karena harganya murah dan rasanya juga khas,” ujarnya.
Pantauan Nukilan di lokasi, terlihat banyak sekali warga yang rela mengatri untuk membeli mie caluk milik Rahmah ini, dan terlihat para pembeli dari berbagai kalangan juga ikut mengantri demi mendapatkan menu favorit berbuka puasa itu.
“Ini makanan favorit saya saat berbuka puasa, karena biasanya saya dahulukan minum dan makan mie caluk, dan setelah shalat magrib baru dilanjutkan dengan makan nasi,” pungkas Indah, salah seorang pembeli Mie Caluk dalam keterangan singkatnya kepada Nukilan.
Untuk diketahui, Mie Caluk adalah jenis jajanan yang terbuat dari mie lidi dan mie Huen, yang di masak terlebih dahulu dengan bumbu dan campuran sayur kol, touge, wortel, dan daun bawang yg di rajang halus.Mie Caluk diberikan bumbu kacang agar lebih nikmat terasanya, dan topingnya kerupuk yang berwarna merah.
Dinamakan mie Caluk adalah dari proses penghidangannya secara sederhana yang dicomot langsung dengan tangan hanya bersarung tangan plastik.
Harga mie Caluk sangat ekonomis, sehingga menjadi jajanan yang gampang paling laris dan mudah didapat. Dan dapat membuat perut cepat kenyang. []
Reporter: Hadiansyah