NUKILAN.id | Banda Aceh – Museum Aceh menjadi rumah bagi berbagai koleksi benda bersejarah yang merekam jejak perjuangan rakyat Aceh. Salah satu koleksi yang mencuri perhatian adalah Meriam Lila, senjata tradisional yang menjadi bukti kehebatan masyarakat Aceh dalam melawan penjajah.
Meriam Lila, yang terbuat dari besi tuangan, memiliki bentuk unik dengan bagian belakang bersegi delapan. Lubang-lubang kecil pada meriam ini digunakan untuk memasukkan mesiu dan peluru, yang bisa berupa batu atau besi. Meski berukuran kecil, senjata ini sangat efektif digunakan dalam pertempuran jarak dekat, terutama saat melawan pasukan Belanda.
Meriam Lila tidak hanya berfungsi sebagai alat perang, tetapi juga menjadi bukti kecerdasan masyarakat Aceh dalam menciptakan teknologi sederhana namun efektif. Dalam sejarah perjuangan, meriam ini kerap digunakan di benteng-benteng pertahanan rakyat Aceh, menjadi simbol keberanian dan daya juang yang tinggi.
Pengunjung yang datang ke Museum Aceh dapat melihat langsung Meriam Lila yang dipajang bersama koleksi senjata tradisional lainnya, seperti rencong dan pedang. Display ini memberikan gambaran lengkap tentang persenjataan lokal yang digunakan masyarakat Aceh dalam berbagai pertempuran.
Museum Aceh sendiri menjadi destinasi edukatif yang sangat menarik. Selain memamerkan benda-benda bersejarah, museum ini juga menyediakan informasi lengkap tentang fungsi dan nilai budaya koleksinya, termasuk Meriam Lila.
Beberapa pengunjung Museum Aceh memberikan kesan mereka setelah melihat langsung koleksi ini. Geubrina, salah seorang pengunjung dari Aceh Barat mengungkapkan bahwa ketika melihat meriam tersebut seketika ia teringat akan perjuangan dari pahlawan-pahlawan Aceh pada masa penjajahan.
“Melihat ini tu ngebuat aku teringat betapa besar perjuangan nenek moyang kita, dan ini simbol keberanian,” ujar Geubrina kepada Nukilan.id, Minggu (29/12/2024)
Selain itu, ia menambahlan bahwa informasi di Museum Aceh sangat menambah wawasannya.
“Sangat menarik, informasi di sini benar-benar menambah wawasan. Anak-anak muda wajib ke sini agar mereka tahu sejarah Aceh,” tambahnya.
Bagi Anda yang berencana mengunjungi Museum Aceh, berikut beberapa tips agar pengalaman Anda lebih berkesan:
1. Datang di pagi hari: Hindari keramaian dan manfaatkan pencahayaan alami untuk mengambil foto.
2. Bawa kamera: Abadikan koleksi-koleksi bersejarah, tetapi pastikan mematuhi aturan museum terkait fotografi.
3. Gunakan pemandu: Mintalah bantuan pemandu museum untuk mendapatkan penjelasan mendalam tentang koleksi, termasuk Meriam Lila.
4. Pahami konteks sejarah: Sebelum berkunjung, cari informasi tentang sejarah perjuangan Aceh agar Anda lebih mudah mengapresiasi koleksi yang ada.
5. Ajak keluarga: Museum ini juga cocok untuk kunjungan keluarga karena edukatif dan inspiratif.
Meriam Lila memiliki nilai sejarah yang tinggi. Selain menjadi saksi perjuangan rakyat Aceh, senjata ini mencerminkan kearifan lokal dalam menciptakan alat yang mampu menghadapi tantangan zaman. Pelestarian koleksi seperti Meriam Lila menjadi penting agar generasi muda tetap dapat menghargai sejarah dan budaya lokal.
Museum Aceh terbuka untuk umum dan menjadi tempat yang cocok untuk menambah wawasan tentang sejarah Aceh.
Selamat menjelajahi sejarah Aceh! Jangan lupa membawa rasa ingin tahu yang tinggi untuk menikmati keindahan dan kekayaan budaya yang tersimpan di Museum Aceh. (XRQ)
Reporter