NUKILAN.id | Banda Aceh – Aceh, dengan hutan yang membentang seluas dua juta hektare, menyimpan keindahan flora dan fauna yang luar biasa. Namun, medan sulit dan risiko di hutan kerap menjadi hambatan bagi masyarakat untuk menikmati langsung kekayaan hayati tersebut. Menjawab tantangan ini, Museum Aceh menghadirkan koleksi 12 hewan diawetkan, yang dikemas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keanekaragaman hayati Aceh.
Koleksi tersebut terdiri atas berbagai spesimen unik, seperti kerbau berkepala dua, harimau akar, buaya, beruang madu, hingga moncong hiu gergaji berukuran 144 cm x 21 cm x 3 cm. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat ular sanca, anak gajah, musang, biawak, kupu-kupu, serta tringgiling yang diawetkan dengan sangat apik.
Dari informasi yang diperoleh Nukilan.id, seluruh koleksi ini berasal dari hewan yang mati secara alami, bukan hasil perburuan. Langkah ini diambil untuk menegaskan komitmen museum sebagai lembaga edukasi yang peduli terhadap kelestarian flora dan fauna.
Seorang pengunjung, Aisyah, mengungkapkan kekagumannya setelah menyaksikan koleksi tersebut.
“Ini menggambarkan bagaimana alam Aceh, lengkap dengan keanekaragaman faunanya, dapat disajikan secara edukatif kepada masyarakat. Sangat bagus untuk pengunjung, terutama anak-anak, agar memahami dan menjaga keseimbangan alam,” ujar Aisyah kepada Nukilan.id, Sabtu (28/12/2024).
Melalui pameran ini, Museum Aceh tidak hanya menawarkan pengalaman visual, tetapi juga memberikan pesan penting untuk melestarikan lingkungan. Museum ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam mencintai alam.
“Pameran ini sangat mendorong masyarakat untuk lebih mengenal dan mengapresiasi alam Aceh, serta menginspirasi upaya pelestarian yang lebih besar di masa depan,” tambahnya.
Museum Aceh terus berupaya bertransformasi menjadi ruang interaktif yang tidak hanya menyimpan warisan budaya tetapi juga menjadi jembatan antara masyarakat dan kekayaan alam Aceh. Dengan koleksi hewan diawetkan ini, museum kembali menunjukkan perannya sebagai penjaga warisan sekaligus pusat edukasi lingkungan yang relevan di era modern.
Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dekat keindahan dan keunikan hutan Aceh tanpa harus menjelajahi belantara, Museum Aceh menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah