Menyingkap Asal Usul Nama Pulau Sumatera: Kota Islam Megah yang Hilang di Aceh

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Sumatra, pulau terbesar di barat Asia Tenggara, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Nama pulau ini ternyata berasal dari sebuah kota Islam terkenal yang terletak di pantai utara Sumatera, yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Berdaarkan penelusuran digital Nukilan.id, penjelajah dan sarjana asal Tangier, Maroko, Ibnu Baththuthah, dalam karyanya “Tuhfah An-Nazhzhar” (703-779 Hijriah/1304-1377), menyebut kota ini dengan nama “Sumuthrah”. Dalam perjalanannya, Ibnu Baththuthah menggambarkan Sumuthrah sebagai kota besar dan indah yang dikelilingi oleh benteng dan menara-menara dari kayu.

Sebuah arsip surat dari awal abad ke-10 Hijriah (ke-16), yang ditulis atas nama penguasa Sumatra pada waktu itu, Sultan Al-Qa’im Tahta Amril-Llah Zainal ‘Abidin, menyebut kota ini dengan nama “Syummuthrah”. Surat tersebut kini tersimpan di Lisabon, Portugal.

Kota Sumatra terkenal sebagai pusat dakwah dan kebudayaan Islam dari abad ke-7 Hijriah (ke-13) hingga abad ke-10 Hijriah (ke-16). Selain itu, kota ini juga dikenal sebagai pusat perdagangan dunia di jalur Selat Malaka. Peranannya dalam dakwah, kebudayaan Islam, dan perdagangan dunia memberikan pengaruh besar bagi kemajuan masyarakat di Asia Tenggara, baik di daratan maupun kepulauannya.

Hingga kini, jejak-jejak kejayaan kota Islam Sumatra masih dapat ditemukan di kawasan situs sejarahnya. Salah satu peninggalan yang menonjol adalah batu nisan yang mengisahkan kehidupan dan kebudayaan pada masa itu. Batu nisan ini juga menjadi penanda makam bagi tokoh-tokoh penting yang hidup sepanjang zaman Sumatra, serta menyimpan informasi berharga tentang masa lalu.

Batu-batu nisan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penanda kubur, tetapi juga sebagai media yang memperkenalkan para pelaku sejarah yang telah membawa Asia Tenggara ke era Islam. Melalui batu nisan ini, kita dapat mengenang dan mendoakan para Muslim dan Muslimah yang telah berjasa besar dalam sejarah.

Dengan demikian, nama Sumatra yang kita kenal saat ini bukan sekadar nama pulau, tetapi menyimpan sejarah panjang sebagai kota pusat dakwah dan perdagangan Islam yang berjaya di masa lalu.

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News