NUKILAN.id | Badung – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa tidak ada tunggakan utang terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara. Hal ini diungkapkan Menpora saat memberikan keterangan pers di Kuta, Badung, Bali, Selasa (1/10/2024).
“PJ Gubernur Sumatera Utara telah mengonfirmasi bahwa tidak ada tunggakan utang atau pembayaran yang tertinggal,” kata Dito.
Ia juga menambahkan, situasi serupa berlaku untuk Aceh, di mana seluruh administrasi keuangan telah dipastikan berjalan lancar.
Menpora mengakui adanya pertanyaan mengenai honor panitia yang belum dibayarkan. Namun, ia menjelaskan bahwa pembayaran honor tersebut bergantung pada kelengkapan administrasi, karena dana yang digunakan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Setiap pengeluaran harus didukung oleh administrasi yang lengkap. Jika ada honor yang belum dibayar, itu sudah diselesaikan, dan yang masih dalam proses adalah yang administrasinya belum lengkap,” lanjutnya.
Dalam konteks ini, Menpora juga menyoroti masalah honor penari di Aceh yang sempat tertunda. Namun, ia memastikan bahwa masalah tersebut kini sedang diurus dengan tata tertib administrasi yang baik.
Di samping itu, Menpora menyatakan komitmennya untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas pelaksanaan PON XXI. Catatan kekurangan selama penyelenggaraan akan menjadi bahan pembelajaran untuk memperbaiki pelaksanaan PON mendatang yang direncanakan di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat pada tahun 2028.
Dari data yang dirilis Kementerian Pemuda dan Olahraga, total anggaran untuk PON XXI Aceh-Sumut mencapai Rp3,94 triliun, yang terdiri dari Rp2,2 triliun bersumber dari APBN dan Rp1,7 triliun dari APBD kedua provinsi tersebut. Rincian anggaran untuk Panitia Besar PON Wilayah Aceh mencapai Rp1,8 triliun, sedangkan untuk Sumatera Utara totalnya Rp2,09 triliun.
Dengan pencapaian ini, Menpora berharap PON ke depan dapat lebih baik dan lebih terencana, menciptakan pengalaman yang memuaskan bagi seluruh peserta dan masyarakat.
Editor: Akil