Menjaga Kearifan Lokal, Nelayan Aceh Minta Perhatian Pemerintah

Share

Nukilan.id – Pemerintah Aceh diminta untuk memperhatikan nelayan tradisional di wilayah Lhok Kuala Daya, Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya yang tetap menjaga kearifan lokal dalam melaut.

“Kami menaruh harapan besar agar kearifan ini terus dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus,” kata Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) Sulaiman Tripa dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Jumat.

Baca juga: BKSDA Aceh Lepas Liarkan Harimau Sumatra ke Gunung Leuser

Doktor bidang kajian hukum adat laut itu menyambangi Lhok Kuala Daya bersama dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar Raniry Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, dosen STKIP BBG Banda Aceh Dr Mukhlisuddin Ilyas, Dr Teuku Muttaqin Mansur dan Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Aceh Tgk Azwar Anas.

Baca juga: Berita Bagus, Saatnya Berburu Durian di Krueng Tuan

“Pemerintah harus mendukung panglima laot (lembaga adat nelayan Aceh) Lhok dalam menjaga, melindungi, membina dan melestarikannya. Apalagi peraturan perundang-undangan sudah jelas mengakui dan menghormati panglima laot dan wilayah kelolanya,” katanya lagi.

Sementara itu, Ketua KNTI Aceh Azwar Anas mengatakan pihaknya telah mendengar beberapa aspirasi dari nelayan tradisional setempat, yang bahwa mereka masih sangat minim bantuan terkait sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas melaut.

Baca juga: Akhir 2021, Mesjid Giok Jadi Destinasi Wisata Islami Baru di Aceh

“Seperti alat tangkap, boat, dan sarana pendukung lainnya. Nelayan disini juga sangat butuh pemberdayaan ekonomi,” katanya, mengutarakan aspirasi nelayan.

Azwar berharap kepada Pemerintah Aceh dan Kabupaten Aceh Jaya untuk benar-benar dapat merealisasikan program pemberdayaan nelayan tradisional agar nelayan kecil di kawsan pulau Lhok Keluang tersebut mendapatkan kesejahteraan ekonomi.

“Di Lhok ini seluruh nelayan adalah nelayan tradisional, perlu dibina dan dikuatkan ekonominya,” katanya.

Pemerintah Diharapkan Kembangkan Potensi Wisata

Selain potensi dan adat laut yang masih terawat, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad juga mengharapkan agar pemerintah dapat mengembangkan potensi wisata bahari di kawasan itu yang ramah lingkungan.

Baca juga: Sumatera Barat Diusul Jadi Provinsi Istimewa Minangkabau

Kata dia, lokasi tersebut menjadi destinasi wisata yang potensial untuk dikembangkan pemerintah. Sehingga dapat berdampak ke sektor ekonomi bagi warga sekitar.

“Saya baru pulang dari Labuan Bajo, kawasan kita tidak kalah menarik dibandingkan pantai-pantai di luar sana. Kita berharap ada pihak yang akan memfasilitasi pengembangan wisata bahari ini,” katanya.
Sumber: nusadaily
Baca juga

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News