Meningkatnya Kasus Diabetes Anak: Apa yang Bisa Dilakukan?

Share

NUKILAN.id | Indepth — Diabetes mellitus pada anak-anak, terutama tipe 1, kian menjadi perhatian dunia. Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan peningkatan signifikan jumlah anak yang mengidap diabetes tipe 1, dari 1,2 juta pada 2021 menjadi 1,52 juta pada 2022. Di Indonesia sendiri, kasus diabetes tipe 1 pada anak diperkirakan mencapai 8.600 pada 2021. Namun, angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena kurangnya deteksi dini dan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan keprihatinannya dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.

“Saya sangat kaget bahwa ternyata banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia, yang terkena diabetes tipe 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, diabetes tipe 1 ini bisa berakibat fatal,” ujar Budi Gunadi, seperti diberitakan oleh Antara, Minggu (24/11/2024).

Mengenal Diabetes Mellitus Tipe 1 dan Tipe 2

Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang membuat tubuh kesulitan mengontrol kadar gula darah akibat gangguan fungsi hormon insulin. Diabetes ini terbagi menjadi dua tipe utama, yakni diabetes mellitus tipe 1 (DM tipe 1) dan tipe 2 (DM tipe 2).

Pada DM tipe 1, tubuh tidak mampu memproduksi insulin karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta di pankreas yang memproduksi hormon tersebut. Penyebab pastinya belum diketahui, namun faktor genetik dan lingkungan, seperti infeksi virus, dianggap berperan. DM tipe 1 adalah jenis diabetes yang paling umum pada anak-anak di Indonesia. Sebaliknya, DM tipe 2 lebih banyak terjadi pada orang dewasa dan disebabkan oleh faktor gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan kurang aktivitas fisik.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa perubahan pola hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab peningkatan diabetes tipe 2 pada anak.

“Anak-anak bebas mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebih, dan ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2,” ujarnya dalam Temu Media Hari Diabetes Sedunia yang digelar pada 19 November 2024.

Tantangan Deteksi Dini dan Penanganan

Salah satu masalah utama dalam penanganan diabetes tipe 1 adalah keterlambatan diagnosis. Data dari Registri Nasional DM Tipe 1 Indonesia 2009-2022 mencatat 1.645 kasus diabetes pada anak, namun angka sebenarnya diperkirakan lebih tinggi. Banyak anak yang terdiagnosis dalam kondisi parah, seperti ketoasidosis diabetikum (KAD), yang bisa mengancam nyawa.

“Sering sekali pasien datang dalam keadaan tidak sadar dan harus masuk ICU, yang akhirnya bisa menyebabkan kematian,” kata Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI, Executive Director International Pediatric Association, dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Kementerian Kesehatan.

Selain itu, ketersediaan tenaga medis dan alat diagnostik menjadi tantangan besar. Dari 38 provinsi di Indonesia, hanya 17 yang memiliki dokter anak ahli endokrinologi. Total, hanya ada 53 dokter ahli di seluruh negeri, membuat akses penanganan bagi anak penderita diabetes sangat terbatas.

Langkah-Langkah Pemerintah

Pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk menangani meningkatnya kasus diabetes pada anak. Salah satunya adalah penerapan cukai pada minuman manis dalam kemasan dan pelabelan makanan siap saji untuk mengedukasi masyarakat. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mendorong orang tua untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis anak.

“Kami berharap orang tua memahami bahwa memberikan minuman-minuman manis dan makanan-makanan manis itu bukannya tidak boleh, tapi harus dibatasi,” tegas Siti Nadia Tarmizi.

Selain itu, edukasi tentang pentingnya skrining dini diabetes pada anak juga menjadi prioritas. Skrining ini dapat membantu mendeteksi diabetes sebelum gejala serius muncul, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih awal.

Peran Orang Tua dan Masyarakat

Di tengah keterbatasan sistem kesehatan, peran orang tua dan masyarakat sangat penting. Edukasi tentang pola makan sehat, pembatasan konsumsi gula, dan peningkatan aktivitas fisik pada anak menjadi langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes tipe 2. Sementara itu, untuk diabetes tipe 1, kesadaran untuk mengenali gejala awal seperti sering buang air kecil, haus berlebihan, dan berat badan yang menurun drastis perlu ditingkatkan.

Kasus diabetes pada anak, baik tipe 1 maupun tipe 2, adalah peringatan bagi semua pihak. Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, diharapkan angka kejadian penyakit ini dapat ditekan. Tanpa upaya bersama, generasi mendatang menghadapi risiko kesehatan serius yang bisa memengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan.

Penulis: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News