Mengulik Tradisi Putri Mandi: Kuliner yang Berbalut Adat Kluet

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Suku Kluet atau suku Keluwat merupakan salah satu suku yang ada di Aceh Selatan. Suku Kluet mendiami beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Kluet Utara, Kecamatan Kluet Tengah, dan Kecamatan Kluet Timur.

Di Kluet Timur terdapat sebuah tradisi kuliner yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga mengikat erat nilai-nilai adat lokal. Dikenal dengan nama Putri Mandi, hidangan ini bukan semata tentang rasa, namun juga tentang prosesi adat yang kaya makna.

Seorang pegiat budaya Kluet, Syahrul Amin, mengungkapkan bahwa Putri Mandi, atau dalam Bahasa Kluet dikenal sebagai “Terie Mandi”, adalah makanan berkuah santan dengan bulatan kecil dari tepung pulut. Bentuknya yang bulat mirip telur menjadi simbol kesuburan dan kehidupan baru dalam adat Kluet.

“Tradisi ini telah kami warisi dari leluhur, dipersiapkan dengan penuh kecermatan untuk hari-hari istimewa,” ungkap Syahrul Amin kepada Nukilan.id, Rabu (17/7/2024).

Ia mengatakan, prosesi dimulai dengan ritual “ridi bo lawe” atau mandi pucuk, di mana sang anak yang akan disunat dipersiapkan secara simbolis oleh keluarga besar.

“Ini bukan sekadar upacara, tapi pengikat spiritual antara generasi,” tambah Syahrul.

Makanan ini tidak hanya disajikan pada saat-saat sakral seperti sunat rasul, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Putri Mandi mengajarkan kami untuk menghormati proses hidup, dari persiapan hingga pesta bersama setelah lepas perban,” lanjut Syahrul.

Namun, seperti banyak tradisi, ada tantangan dalam menjaga keaslian dan kontinuitasnya.

“Beberapa kampung mungkin beralih ke cara-cara modern, tapi kami berkomitmen untuk melestarikan kekayaan adat ini,” kata Syahrul.

Dengan demikian, Putri Mandi tidak hanya sekadar hidangan, melainkan simbol keberlanjutan budaya yang terus diselamatkan dari kepunahan oleh kepedulian generasi muda Kluet Timur. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News