Mengenal Teuku Malik, Pengusaha Aceh di Amerika yang Tak Lupa Kampung Halaman

Share

NUKILAN.ID | New Jersey – Di tengah hiruk pikuk kehidupan Amerika Serikat, nama Teuku Malik menjadi sosok yang lekat di hati komunitas Aceh, terutama di Harrisburg, Pennsylvania. Ia bukan sekadar pengusaha sukses, tapi juga figur yang akrab dan dirindukan, tempat banyak perantau Aceh bersandar.

Tim Dialeksis dan Nukilan berkesempatan menemui Teuku Malik langsung di “Kampung Aceh” Harrisburg. Dalam perbincangan hangat itu, tampak jelas kecintaan pria ini pada tanah kelahirannya.

Dikenal sebagai pribadi yang bersahaja, Teuku Malik tetap rendah hati meski telah berhasil membangun bisnis di Amerika. Ia mudah didekati oleh siapa pun.

“Abang Malik itu seperti rumah yang pintunya selalu terbuka,” ujar seorang warga Aceh di Harrisburg.

Hampir setiap warga Aceh yang baru tiba di Amerika untuk studi, bekerja, atau sekadar berkunjung, pernah merasakan sambutan hangat dari Teuku Malik. Banyak yang menganggapnya sebagai sosok ‘abang’ atau ‘ayah’ yang siap membantu tanpa pamrih.

“Beliau bukan orang yang kalau sudah di atas, lupa dengan yang di bawah. Justru semua kalangan masuk dalam lingkaran perhatiannya. Dari mahasiswa, tokoh masyarakat, sampai siapa saja yang butuh tempat diskusi, pasti ia terima dengan tangan terbuka,” kata Usman Hanaah, warga Aceh yang telah lama tinggal di Amerika.

Kendati tinggal jauh di negeri orang, perhatian Teuku Malik terhadap Aceh tetap besar. Ia aktif dalam berbagai diskusi soal pembangunan Aceh, baik secara langsung maupun melalui platform digital. Topik yang dibahas pun beragam, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga masa depan sektor pertanian dan potensi pelabuhan di kawasan barat selatan Aceh.

Komitmen Teuku Malik bukan hanya di ranah wacana. Ia telah mewujudkannya dalam bentuk nyata, antara lain dengan mendirikan Arayan Market di Lampaseh, Banda Aceh, yang tak hanya membuka lapangan kerja tapi juga menjadi ruang usaha berbasis lokal. Ia juga berinvestasi di sektor properti, membangun rumah kos untuk mahasiswa dan pekerja, serta menjalin kemitraan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan lokal.

Tak hanya di Aceh, ia juga mengembangkan sejumlah guest house dan vila di Bali, ikut membawa nama Aceh dalam kancah pariwisata nasional dan internasional.

Berasal dari keluarga sederhana – anak seorang mantan jaksa – Teuku Malik melihat keberhasilannya di luar negeri sebagai awal dari tanggung jawab untuk berkontribusi. Baginya, diaspora Aceh punya peran penting dalam mendorong kemajuan daerah.

Namanya dikenal luas, bukan hanya di New Jersey, tetapi juga di komunitas Indonesia di Philadelphia, Harrisburg, New York, dan wilayah East Coast lainnya. Ia aktif dalam kegiatan sosial, budaya, dan keagamaan, menjadi jembatan silaturahmi antarwarga diaspora.

“Sosok seperti Teuku Malik ini langka,” kata seorang diaspora asal Sumatera Barat. “Sudah sukses, tapi tetap membumi. Dan yang paling penting, ia punya visi membangun. Bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk orang banyak.”

Dalam perbincangan, Teuku Malik menyampaikan harapannya agar kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan diaspora bisa membawa Aceh ke arah yang lebih baik. Ia juga mengajak generasi muda untuk terus belajar, membangun jejaring global, dan mencintai tanah kelahiran.

“Jangan pernah lelah mencintai Aceh, meski kita jauh. Justru dari kejauhan, kita bisa melihatnya lebih jernih. Dan dari luar, kita bisa membantu lebih luas,” ujarnya.

Teuku Malik adalah potret perantau yang tidak lupa akar budayanya. Ia membuktikan bahwa sukses bukan semata-mata soal materi, tapi juga tentang kepedulian, komitmen sosial, dan keberanian untuk terus berkontribusi bagi kampung halaman.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News