MaTA: Modus Baru Money Politics di Aceh Luput dari Identifikasi Panwaslih

Share

Nukilan.id – Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian mengatakan orang-orang yang melakukan praktik serangan fajar atau money politics (politik uang) menjelang Pilkada Serentak 2024 ini sudah semakin canggih dengan menyesuaikan dan memanfaatkan teknologi keuangan terbaru seperti uang elektronik atau e-money, tranfer antar bank, dan pembagian sembako di toko-toko yang sudah ditetapkan oleh paslon.

“Dan kita melihat praktik pola-pola money politics oleh para calon ini luput dari identifikasi Panwaslih. Kita melihat Panwaslih tidak mengidentifikasi pola ini,” ujar Alfian kepada Nukilan, Selasa (26/11/2024).

Alfian berharap Panwaslih proaktif dan mengumumkan hal ini sehingga proses pengawasan tidak hanya melihat paslon melakukan praktik politik uang secara konvensional atau tunai semata, namun juga harus mampu mengawasi pola baru dari politik uang ini.

“Artinya apa yang terjadi dalam kasus di Bireuen kemarin, prosesnya melalui transfer uang antar bank. Jadi Panwaslih harus aktif. Kita melihat Panwaslih seluruh kabupaten/kota di Aceh, termasuk di level provinsi ini posisinya sangat lemah,” sebutnya.

Karena itu, kata Alfian, proses kinerja Panwaslih selama ini juga perlu dievaluasi nantinya untuk melihat apakah banyak temuan terkait politik uang itu berasal dari warga atau dari Panwaslih.

Sebelumnya diberitakan, Koalisi Sipil Pemantau Pilkada (KSPP) Aceh menemukan modus baru dalam praktik politik uang menjelang Pilkada Serentak 2024 di Aceh. Mereka tidak lagi menggunakan metode konvensional dengan pembagian uang tunai, namun beralih menggunakan fitur transfer uang antar rekening bank atau pun melalui e-money. []

Reporter: Sammy

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News