NUKILAN.id | Banda Aceh — Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh melalui Kurikulum Merdeka. Hal tersebut disampaikan saat ia membuka kegiatan Advokasi Implementasi Kurikulum bersama Mitra Pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), serta Bimbingan Teknis dan Kapasitas Kombel Belajar.ID Tahun 2024 di Lhokseumawe, Sabtu (28/9/2024).
Dalam sambutannya, Marthunis menyampaikan rasa optimisme terhadap masa depan pendidikan di Aceh.
“Kami berusaha memahami sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap literasi, numerasi karakter, dan keterampilan abad ke-21,” ujar Marthunis.
Ia menambahkan, keterampilan ini penting untuk menjawab tantangan masa depan. Marthunis juga mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa, khususnya di kelas 10 SMA, masih perlu ditingkatkan.
“Rata-rata capaian siswa masih di bawah 40%, termasuk kemampuan bahasa Inggris yang hanya mencapai 30%. Ini menunjukkan bahwa kita perlu melakukan perubahan menyeluruh, tidak hanya di tingkat kabupaten/kota, tetapi juga dalam pendekatan pembelajaran,” jelasnya.
Ia pun menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, guru, dan masyarakat untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di Aceh. Salah satu langkah yang diharapkannya adalah revitalisasi komunitas belajar, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
“Kita harus bersama-sama membangun generasi unggul, tidak hanya di tingkat SMA, tetapi sejak dini, bahkan sejak anak dalam kandungan. Kesinambungan ini penting untuk menciptakan manusia unggul di masa depan,” tambah Marthunis.
Melalui kegiatan ini, Marthunis berharap dapat memotivasi para peserta untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Aceh. Semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi kunci keberhasilan dalam transformasi pendidikan di daerah ini.
Editor: Akil