NUKILAN.id | Idi Rayeuk – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Aceh, melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM) menggelar pelatihan pembuatan sabun cair dari bahan sereh dan arang bagi warga di Desa Alue Bu dan Alue Lhok, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman lokal menjadi produk bernilai ekonomis.
Rahmawati, Ketua PKM Unsam, menjelaskan bahwa desa-desa di kawasan tersebut memiliki banyak tanaman sereh yang tumbuh liar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. “Edukasi ini kita berikan karena kami melihat potensi besar di sini. Sereh tidak hanya bisa digunakan sebagai bumbu dapur atau minuman herbal, tetapi juga bisa diolah menjadi produk lain seperti sabun cair yang memiliki nilai jual tinggi,” ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (16/8/2024).
Dalam pelatihan tersebut, puluhan ibu rumah tangga di Desa Alue Bu dan Alue Lhok dengan antusias mengikuti setiap tahap pembuatan sabun cair. Proses pengolahan sereh dan arang menjadi sabun cuci piring diajarkan secara rinci oleh tim mahasiswa, mulai dari ekstraksi minyak sereh hingga pencampuran bahan-bahan.
“Sereh memiliki efek antimikroba alami yang sangat baik, ditambah dengan arang yang memiliki kemampuan membersihkan noda, sehingga sabun ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga efektif,” tambah Rahmawati.
Salah seorang peserta pelatihan, Fatimah (45), mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan ini. “Selama ini kami hanya tahu sereh sebagai bumbu dapur. Ternyata bisa dibuat jadi sabun cair yang wangi dan bagus untuk cuci piring. Ini peluang bagus untuk usaha kecil-kecilan di kampung,” ujarnya dengan penuh semangat.
Selain Fatimah, warga lain bernama Siti Aisyah (50) juga merasa optimistis dengan potensi pengembangan produk ini. “Kalau bisa dikembangkan lebih jauh, produk ini bisa jadi sumber penghasilan tambahan untuk keluarga kami. Semoga ke depan kami bisa produksi lebih banyak dan dipasarkan,” kata Siti.
Program pengabdian ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga diharapkan mampu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. Dengan demikian, tanaman sereh yang sebelumnya hanya dianggap tumbuhan liar, kini bisa menjadi bahan baku produk bernilai ekonomis yang bermanfaat bagi warga.
Kegiatan PKM yang dilakukan oleh mahasiswa Unsam ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan. Selain di Aceh Timur, program serupa juga dilakukan di berbagai wilayah lainnya, seperti di Kabupaten Aceh Tamiang, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Editor: Akil