NUKILAN.id | Banda Aceh – Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, H. Faisal Ali, yang akrab disapa Lem Faisal, menegaskan pentingnya masyarakat Aceh untuk mengonsumsi dan menyebarkan berita yang akurat dan bermanfaat. Pernyataan ini disampaikan dalam Diskusi Forum Moderasi Beragama yang berlangsung di Museum Teater UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada Kamis (18/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Lem Faisal menggarisbawahi bahwa berita yang pasti dan baik memainkan peran krusial dalam menjaga moderasi beragama. Ia menjelaskan, “Berita yang benar dan bermanfaat sangat penting dalam membentuk pandangan dan pemahaman masyarakat. Kita harus berhati-hati dengan informasi yang tidak valid.”
Lem Faisal juga menekankan peran media sebagai referensi bagi generasi muda saat ini. “Generasi muda harus mendapatkan bacaan yang tepat. Diskusi mendalam dari berbagai pihak diperlukan untuk memastikan informasi yang beredar tidak menyesatkan,” tambahnya.
Dalam diskusi tersebut, Lem Faisal mengkritisi fenomena orang-orang intelektual yang sering kali mengalami kesalahpahaman dibandingkan dengan orang awam. Ia mencontohkan konser yang diadakan di Taman Ratu Safiatuddin, yang menjadi sorotan tanpa alasan yang jelas, dan menyalahkan MPU. “Saya sudah memberikan nomor kontak Forkopimda Aceh untuk konfirmasi langsung, namun banyak yang tidak berani,” ungkapnya, menyoroti perlunya transparansi dan komunikasi dalam menyelesaikan isu-isu yang muncul.
Lem Faisal juga menyoroti pentingnya penguatan moderasi beragama di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta modernisasi yang terus berlangsung.
Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Masykur Abdullah, Staf Khusus Wakil Presiden, yang turut memberikan perspektif tambahan tentang moderasi beragama di era digital. Diskusi dibuka oleh Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang menekankan urgensi moderasi beragama di tengah perubahan zaman.
Editor: Akil