NUKILAN.id | Banda Aceh – Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Provinsi Aceh resmi mengukuhkan kepengurusan baru periode 2024–2027 dalam sebuah acara pelantikan yang dirangkai dengan Halal Bihalal Idulfitri 1446 Hijriah. Kegiatan berlangsung di Hotel Ayani, Peunayong, Banda Aceh, Sabtu (12/4/2025), dan dihadiri puluhan dokter paru dari seluruh Aceh, perwakilan organisasi profesi kedokteran, serta undangan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tingkat provinsi dan kota.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan prosesi pelantikan oleh Ketua PDPI Pusat, dr. Alvin Kosasih, Sp.P(K), MKM, FISR, FAPSR, didampingi Wakil Sekretaris PDPI Pusat, Dr. dr. Rosa Marlina, Sp.P(K). Dalam sambutannya, dr. Alvin menyoroti pentingnya kolaborasi antardokter paru, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan global di era pascapandemi.
“Aceh memiliki potensi besar dalam pengembangan layanan respiratori. Kami berharap kepengurusan baru dapat memperkuat jejaring edukasi dan inovasi,” ujarnya di hadapan para peserta.
Sekretaris Umum PDPI Aceh, Dr. Hendra Kurniawan, M.Sc, Sp.P(K), menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah langkah kolektif menuju peningkatan layanan kesehatan paru di Aceh.
“Ini bukan hanya seremonial, tapi komitmen kolektif. Kami akan fokus pada peningkatan kapasitas dokter paru, deteksi dini penyakit, serta edukasi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PDPI Aceh terpilih, Dr. dr. Mulkan Azhary, M.Sc, Sp.P(K), FAPSR, menyampaikan pidato strategis mengenai arah pengabdian PDPI Aceh ke depan. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya peran dokter paru tak hanya di rumah sakit, tetapi juga di tengah masyarakat.
“Tugas kita bukan hanya di rumah sakit, tapi juga di komunitas. Penyakit paru seperti TB, PPOK, dan kanker paru masih tinggi. Kami akan memperkuat program preventif dan kolaborasi lintas sektor,” ucap Mulkan.
Ia juga menambahkan bahwa profesionalisme harus disertai dengan integritas dan empati. “Kita harus hadir sebagai solusi, terutama di daerah terpencil. Teknologi dan kearifan lokal harus bersinergi,” imbuhnya.
Pernyataan ini disambut antusias oleh peserta, termasuk perwakilan IDI Aceh yang menyampaikan dukungan penuh terhadap program-program PDPI ke depan. Diharapkan, PDPI Aceh di bawah kepemimpinan Mulkan mampu menjadi garda terdepan dalam penanganan masalah paru serta memperkuat peran dokter sebagai agen perubahan di bidang kesehatan masyarakat.
Setelah pelantikan, acara dilanjutkan dengan Halal Bihalal yang diisi dengan tausiyah dari Ustaz H. Zul Arafah. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya membangun etos kerja yang dilandasi nilai-nilai spiritual.
“Profesi dokter adalah amanah. Setiap tindakan harus dilandasi niat ibadah dan keikhlasan. Kesehatan paru adalah bagian dari menjaga nikmat Allah,” ujar Ustaz Zul.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk kemajuan dunia kesehatan dan kedamaian Aceh. Dr. Hendra menegaskan, harmonisasi antara keilmuan medis dan spiritualitas merupakan kunci keberhasilan dalam memberikan layanan kesehatan yang menyentuh hati masyarakat.
“Acara ini mengingatkan kita bahwa di balik kompetensi teknis, ada tanggung jawab moral untuk membumi,” pungkasnya.