Krueng Aceh Terkontaminasi Mikroplastik, KontraS Aceh Minta Pemerintah Turun Tangan

Share

Nukilan.id – Devisi Advokasi dan Kampanye KontraS Aceh, Azharul Husna  meminta Pemerintah Aceh harus segera menangani permasalahan mikroplastik di wilayah aliran Krueng Aceh.

Hal itu disampaikan Husna usai Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) berkolaborasi dengan Perkumpulan Telapak Aceh mendeteksi kualitas air Krueng Aceh yang mengandung tingginya kadar Phospat, Khlorin bebas dan Logam berat mangan.

Ditambah lagi, kata dia, Tim ESN dan Perkumpulan Telapak Teritori Aceh juga menemukan 10 timbunan “sampah popok” di wilayah aliran Sungai Lambadeuk yang meliputi Gampong Lambadeuk, Lambaro Neujid, dan Lamteungoh, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

“Permasalahan mikroplastik di krueng Aceh segera harus ditangani pemerintah. Karena sungai tersebut merupakan sumber kehidupan dan ekonomi bagi masyarakat. Ada banyak mata pencaharian masyarakat di wilayah sungai, salah satunya para emak-emak pencari tiram,” kata Husna kepada Nukilan, Kamis (2/6/2022).

“Apakah penyebab tercemarnya Krueng Aceh disebabkan dari limbah perusahaan juga?,” tanya Husna.

Jika iya, kata dia, maka pekerjaan rumah menjadi dua kali. Pertama, melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal ditepi sungai terkait bahaya limbah detergen, plastik dan lain sebagainya.

“Kedua, kita harus menyurati perusahaan-perusahan yang terkait pencemaran ini,” ujar Husna.

Menurutnya, pencemaran Krueng Aceh ini akan menjadi rantai makanan yang berbahaya bagi masyarakat, apabila tidak ditangani pemerintah sesegera mungkin.

Selain itu, lanjutnya, tercemarnya mikroplastik Krueng Aceh ini harusnya dibaca sebagai refleksi. Kalau dari paparan dari Peneliti ESN, Prigi Arisandi bahwa tercemarnya Krueng Aceh ini disebabkan oleh limbah domestik.

“Artinya boleh jadi sebab kebiasaan masyarakat yang menggunakan sungai sebagai tempat menyuci dan sekaligus membuang sampah,” tutup Husna.

Seperti diketahui, dari hasil penelitian Tim ESN dan Perkumpulan Telapak Teritori Aceh mendeteksi kesehatan air sungai di Krueng Aceh yang hulunya di Kabupaten Aceh Besar dan hilirnya di Kota Banda Aceh. Dalam uji kualitas air dan kontaminasi mikroplastik itu,  Peneliti mengambil sampel air Krueng Aceh di empat lokasi berbeda, mewakili segmen hulu, segmen tengah dan segmen hilir, yaitu Lambeugak, Kecamatan Kuta Cot Glie, Krueng Keumireu Desa Indrapuri, Jembatan Lambaro Aceh Besar, dan Jembatan Beurawe/Hilir. Dan hasilnya beberapa titik tersebut telah terkontaminasi mikroplastik, akibat banyaknya sampah plastik yang dibuang di badan sungai.

Reporter: Hadiansyah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News