Nukilan.id – Kota di Lhokseumawe alami deflasi diikarenakan adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,81 persen serta kelompok perawatan pribadi bahkan jasa lainnya sebesar 0,10 persen.
Dalam hal ini, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi dapat terdiri dari beberapa kelompok seperti perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,10 persen. Kemudian, kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan.
Selanjutnya, ada kelompok pakaian dan alas kaki. Kemudian, kelompok kesehatan, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.
Selain itu, juga terdapat kelompok pendidikan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran.
Oleh karena itu, tingkat Inflasi tahun kalender September 2022 (Januari-September) 2022 untuk Kota Lhokseumawe sebesar 0,09 persen, Kota Meulaboh sebesar 0,15 persen, Kota Banda Aceh sebesar 0,40 persen. Untuk Provinsi Aceh sebesar 0,28 persen dan Nasional sebesar 0,80 persen.
Kemudian, Inflasi year on year (September 2022 terhadap September 2021) untuk Kota Lhokseumawe sebesar 2,53 persen, Kota Meulaboh sebesar 1,48 persen, Kota Banda Aceh sebesar 2,07 persen, Untuk Provinsi Aceh sebesar 2,12 persen dan Nasional sebesar 1,60 persen.
Diketahui, Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam sebuah negara. bahkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) deflasi merupakan penambahan nilai mata uang, antara lain, dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang nilainya turun. [Azril]
Baca Juga: Bank Indonesia Aceh Galakkan Strategi 4K Dalam Kendalikan Inflasi
