Nukilan.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Yahdi Hasan meminta Pemerintah Aceh serius menangani dan menata pertambangan supaya tidak memakan korban seperti yang terjadi di pertambangan emas Pidie, Aceh.
“Bila pemerintah serius menata pertambangan, maka kemungkinan tidak ada korban tertimbun,” kata Anggota Yahdi Hasan, di Banda Aceh, Selasa (12/7/2021) kemarin.
Anggota komisi II DPRA menyampaikan itu setelah peristiwa empat warga tertimbun longsor di kawasan pegunungan Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu (10/7) lalu.
Yahdi menyayangkan peristiwa itu terus berulang di Aceh, sehingga masyarakat dirugikan, karena itu Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota harus mencari solusinya agar kasus yang sama tidak terulang.
“Jangan ada korban lagi dan jangan saling ada yang dirugikan, karenanya harus ada solusi dari pemerintah,” ujarnya pula.[antara]
Yahdi menyampaikan, pihaknya sudah sering menggelar pertemuan dengan Dinas ESDM Aceh serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh terkait perizinan tambang itu.
Hasilnya, kata Yahdi, dinas teknis tersebut berjanji akan segera menertibkan pertambangan liar di Aceh untuk mencegah terjadi korban jiwa di lokasi tambang.
“Kami juga sudah mengantisipasi kasus yang sama. Tapi ini mungkin akibat sulitnya mereka mengurus izin dan segala macamnya, maka hal ini kembali terjadi,” kata Yahdi.
Yahdi berharap masyarakat dan pemerintah harus saling berkoordinasi perihal pertambangan ilegal itu. Kemudian pihak keamanan juga harus bisa menertibkannya.
Menurut Yahdi, langkah penertiban itu perlu dilakukan mengingat kasus yang sama terus berulang, semua itu terjadi karena pemerintah kurang intens mengurus permasalahan ini.
“Setiap tahun terjadi musibah seperti ini, karena tambang-tambang ilegal itu dikorek sampai beberapa meter, sehingga tanah itu akan longsor dan tertimbun. Maka dari itu, perlu perhatian pemerintah untuk menata ini lebih baik lagi,” demikian Yahdi Hasan.[]
Sumber: antara.com