Nukilan.id – Setiap warga negara Indonesia (WNI) di New York, Amerika Serikat (AS) dan sekitarnya diimbau untuk segera mengajukan laporan jika mengalami tindak diskriminasi atau kekerasan bermotif rasial di kota tersebut. Diketahui New York sedang dilanda banyak insiden kekerasan bermotif rasial.
Imbauan itu disampaikan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York melalui akun Instagram resmi mereka, @indonesiainnewyork, Kamis (11/3/2021). Imbauan kepada WNI itu dimuat dalam surat imbauan no 058/Kons/New York/III/2021 tertanggal 6 Maret 2021.
“Sehubungan dengan terjadinya insiden diskriminasi dan kekerasan bermotif rasial di kota New York, Pemerintah Kota New York telah meluncurkan website untuk melaporkan tindak diskriminasi atau kejahatan bermotif rasial dimaksud di laman: https://www1.nyc.gov/site/cchr/media/covid-19.page,” demikian isi imbauan tersebut.
Baca juga: Polisi Tahan 13 Orang Dianggap Menghina Erdogan
Sementara itu, KJRI New York juga mengimbau WNI untuk terus memantau situasi keamanan di wilayah itu dari media massa ataupun sumber-sumber resmi pemerintah setempat.
Jika terjadi keadaan darurat, KJRI New York mengimbau untuk menghubungi 911, dan jika memerlukan bantuan, KJRI New York juga membuka hotline dan bisa menghubungi KJRI New York pada nomor : 347 806 9279, 646 491 3809, 646 238 8721, 929 366 9842 atau 929 329 4872.
Sebelumnya, diberitakan serangan terhadap warga keturunan Asia melonjak di berbagai wilayah AS. Salah satunya kejadian yang dialami warga Malaysia yang ditonjok seseorang tak dikenal di luar sebuah stasiun kereta bawah tanah di New York.
Seperti dilaporkan Newsweek dan dilansir The Star, serangan itu terjadi di luar pintu masuk stasiun kereta bawah tanah East Broadway F, tidak jauh dari area Pecinan di Manhattan, New York. Serangan terjadi pada Selasa (2/3) malam, sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Rekaman CCTV menunjukkan Teoh Ming Soon (56), seorang pekerja konstruksi yang sudah 20 tahun tinggal di AS, ditonjok oleh seseorang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang. Menurut laporan, Soon mengalami luka memar di mata bagian kiri dan luka-luka di bibirnya.
Baca juga: Militer Myanmar Bebaskan Ribuan Demonstran yang Ditahan
Rekaman CCTV yang kemudian dibagikan di Twitter itu menunjukkan pelaku penyerangan tampaknya menunggu di pintu masuk stasiun sebelum Soon datang mendekat dan menyerangnya. Pelaku kemudian terlihat berjalan menuruni tangga menuju kereta bawah tanah.
Beberapa pekan terakhir, serangan terhadap warga Asia-Amerika di AS dilaporkan mengalami peningkatan. TIME melaporkan pada 28 Januari lalu, bahwa seorang pria lanjut usia (lansia) keturunan Thailand, Vicha Ratanapakdee, didorong ke tanah saat berjalan pagi hari di San Francisco, California dan meninggal dunia dua hari kemudian. Pelaku penyerangan, yang diidentifikasi sebagai Antoine Watson (19), telah ditangkap dan didakwa atas pembunuhan dan penganiayaan.
Insiden lainnya dilaporkan terjadi di San Jose, California, ketika seorang nenek asal Vietnam berusia 64 tahun diserang dan dirampok orang tak dikenal. Kemudian di New York, dalam serangan serupa, seorang pria keturunan Filipina yang berusia 61 tahun disayat dengan silet saat berada di dalam kereta bawah tanah.
Sumber: detik.news
Baca juga: Warga Thailand dan Vietnam Segera Dievakuasi dari Myanmar