Sunday, May 19, 2024

Ketua Parnas Berebut Cawagub Aceh, Pengamat: Memalukan dan Tak Pantas Pimpin Partai

NUKILAN.id | Banda Aceh – Perebutan posisi calon wakil gubernur Aceh untuk mendampingi Muzakir Manaf alias Mualem oleh para Ketua Partai Nasional (Parnas) mendapat sorotan tajam dari Pengamat Kebijakan Publik, Dr. Nasrul Zaman.

Nasrul menilai fenomena ini sangat memprihatinkan dan memalukan, serta menunjukkan ketidakpantasan para Ketua Parnas tersebut untuk memimpin partai.

“Fenomena ini mencemaskan sekaligus memalukan. Ini mengindikasikan bahwasanya para Ketua Parnas itu tidak pantas menjadi ketua partai sekalipun,” kata Nasrul dalam keterangan tertulisnya yang diterima Nukilan, Senin (6/5/2024).

Nasrul mempertanyakan mekanisme rekrutmen para Ketua Parnas tersebut, mengingat seharusnya jabatan politik tertinggi menjadi tujuan, bukan menjadi pengikut yang menawarkan diri.

“Masyarakat perlu bertanya bagaimana mekanisme rekrutmen mereka sebelumnya. Seharusnya menjadi ketua partai atau pimpinan partai politik menjadi tujuan, bukan menjadi pengikut yang menawarkan diri pula,” jelas Nasrul.

Lebih lanjut, Nasrul mengkritik proses pengkaderan pimpinan partai politik yang dinilainya kurang baik dan tidak adil. Hal ini terlihat dari minimnya pemuda-pemuda yang didorong menjadi pemimpin partai.

“Lihat saja para Ketua Partai tersebut. Umumnya kita belum temukan ada pemuda-pemuda yang kemudian didorong oleh orang-orang partai politik menjadi pimpinannya. Tidak ada yang di bawah umur 40 tahun, semua di atas 50. Ini mencemaskan Aceh dan Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.

Nasrul juga menyoroti pernyataan para Ketua Parnas yang menyatakan kesiapannya menjadi wakil gubernur. Menurutnya, pernyataan tersebut menunjukkan ketidakpantasan mereka menjadi gubernur sekaligus wakil gubernur.

“Bagaimana pantas seorang politisi mendowngrade dirinya sendiri? Harusnya mereka berebut menjadi gubernur. Kalau kemudian posisi terakhir hanya menjadi wakil gubernur, itu sesuatu yang wajar dan lumrah. Bukan tiba-tiba ujung-ujungnya meminta jadi wakil orang pula. Ini memalukan,” tandasnya.

Reporter: Rezi

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img